"Tolong betul kita semua sama-sama menyadari khususnya aparatur pemerintah harus bisa memberikan pernyuluhan dan membangun kesadaran pada masyarakat khususnya calon ibu," imbuhnya.
Herman Deru menyebut berdasarkan hasil sensus tahun 2020 prevalensi kasus stunting di Sumsel mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2019 sebesar 28,9 persen turun menjadi 24,8 persen pada tahun 2021. Untuk itu dia optimis Sumsel mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
"Insya Allah Sumsel siap dan semua pihak berkolaborasi dengan baik, kita bisa mencapai target," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sumsel, Mediheryanto mengatakan, pelaksanaan rapat telaah tersebut didasari dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) no 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di Indonesia dengan target 14 persen.
Demikian pula di setiap Kabupaten dan Kota di Sumsel juga telah ditetapkan targetnya, dengan didukung dengan dana yang teah dialokasikan untuk percepatan penurunan stunting.
"Dalam pelaksanaan kegiatan hari ini kita didasari beberaa point, dan salah satu utamanya adalah Perpres 70 tahun 2021 tenyang penurunan stunting, di Sumsel sendiri setiap Kabupaten dan Kota telah ditetapkan targetnya," katanya.