PALEMBANG, GLOBALPLANET - Terlihat keluarga dan kerabat ikut mengantarkan jenazah ketempat peristirahatan terakhirnya. Isak tangisan keluarga korban pun pecah terutama sang kakak Muhammad Gani (57) saat jenazah di masuk ke dalam liang kubur.
"Kami berterimakasih kepada bapak polisi, setelah melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuh adik kami yang sangat sadis. Mudah-mudahan pelaku mendapatkan hukuman mati," kata Gani.
Kejadian yang menimpa korban sangat membuat keluarga terpukul, karena korban selama ini baik dan tidak memiliki musuh. Apalagi keluarga mendapatkan kabar jika korban diperkosa sebelum dibunuh dan hape juga diambil.
"Sangat sadih pelaku pembunuhan adik kami, diperkosa dibunuh dan dirampok. Saya mendapatkan kabar dari polisi kalau pelaku sudah ditangkap dan masih di bawah umur, tapi kami harap pelaku di hukum mati," harapnya.
Sementara Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan mengucapkan belasungkawa serta turut berdukacita atas meninggalnya seorang guru SDN 11.
"Alhamdulillah kami berterimakasih dan kami apresiasi kepada media karena anggota di lapangan berhasil mengukap kasus ini. Saat ini anggota masih melakukan pendalaman terhadap pelaku saat ini dan sudah dilakukan pres rilis di Polres Banyuasin," katanya.
Diketahui, sebelumnya aeorang guru SD Negeri 11 Muara Telang Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin ditemukan tewas di kamar mandi dengan kondisi mengenaskan.
Korban Efriza Yuniar alias Yuyun (57) pertama kali ditemukan oleh Juita rekan-rekan korban. Janda tanpa anak ini ditemukan di dalam ember ukuran 60 cm dengan kepala di bagian bawah ember terbungkus kain seprei, tangan diikat diperut, dan ditutupi pakai karpet yang diikat menggunakan tali rapia, Kamis (9/7/20).
Beberapa jam kemudian, polisi berhasil menangkap ARD (18) seorang pemuda yang merupakan tetangga korban. Selain itu, masa kecilnya, pelaku adalah salah satu murid di tempat korban mengajar.