OKI, GLOBALPLANET - Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelumpessy, SH, S.Ik, M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres OKI, AKP Sapta Eka Yanto, menjelaskan bahwa peristiwa penembakan tersebut terjadi Selasa (20/10/2020) lalu, sekira pukul 18.45 WIB di depan rumah tersangka yang berada di Desa Pedamaran II.
"Menurut keterangan tersangka bahwa dirinya merasa tersinggung dengan perkataan korban, saat hendak menebus jam tangan miliknya. Lalu kemudian tersangka emosi dan akhirnya menembak korban dengan senjata api rakitan," ujarnya, Senin (2/11/2020) di Mapolres OKI.
Korban mengalami luka tembak sebanyak satu kali di bagian bawah ketiak. Usai ditembak, korban sempat menyelamatkan diri sebelum akhirnya tersungkur ke tanah akibat luka tembak yang dialaminya. Kemudian korban dilarikan ke rumah sakit di Palembang untuk menjani perawatan, sedangkan tersangka kabur melarikan diri.
Mendapat laporan tersebut, Sat Reskrim Polres OKI bersama dengan anggota Polsek Pedamaran langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku, sembari memberikan himbauan terhadap pihak keluarga agar tersangka menyerahkan diri.
"Selain melakukan pengejaran kita juga menghimbau kepada pihak keluarga pelaku agar menyerahkan diri, setelah 3 hari melarikan diri akhirnya pelaku menyerahkan diri pada, Jumat (23/10/2020) sekitar pukul 14.30 wib," jelasnya sembari menambahkan bahwa korban selamat dan tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 2, dengan ancaman 5 tahun penjara.
Sementara itu, tersangka Tamran mengatakan bahwa dirinya emosi lantaran korban telah menantang dirinya, sehingga peristiwa tersebut tidak dapat terhindarkan.
"Saya kalap lantaran Dopin Oktareza menantang dengan menabrakan dadanya kebadan saya, kemudian setelah melakukan penembakan senjata api rakitan tersebut saya buang ke sungai Desa Arinanto," ujarnya.
Ketika ditanya senjata tersebut didapat dari mana, dirinya mengaku bahwa membelinya dari orang yang tinggal di Pedamaran, seharga Rp500 ribu dan orangnya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
