loader

Kapolres Prabumulih Imbau DPO Pencurian Aset Milik PT Pertamina Menyerahkan Diri

Foto

PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Aksi pencurian Aset negara milik PT Pertamina (PHRZ) 4 Field Limau  membuat Kapolres Prabumulih Polda Sumsel AKBP Witdiardi SIK MH angkat bicara, Jumat (30/12/2022). 

Ungkapnya, untuk para Daftar Pencarian Orang (DPO) segera menyerah diri. Bukannya tanpa alasan, karena DPO 9 orang ini identitasnya sudah kita ketahui hasil dari nyanyian dua pelaku yang sudah kita tangkap, ucap Kapolres. 

Dari kejadian pencurian ini, masih kata Kapolres, sangat berbahaya baik pelaku maupun masyarakat yang melintas. " Untung pipa yang di potong tidak ada minyaknya, kalau ada minyaknya bisa rame kejadiannya. " Urai Kapolres. 

Diceritakan Kapolres, Aksi pencurian ini termasuk nekat, karena dilakukan pada siang hari, seperti pengerjaan proyek pertamina saja. " Digali, diangkat, dan melibatkan 11 pelaku lainnya yang sekarang 9 pelaku masih DPO", bebernya. 

"Serahkan diri saja dengan baik-baik, dari pada diburu anggota kita. Dan jelas kita akan melakukan tindakan tegas terukur kalau tidak menyerahkan diri baik-baik, ", tutup Kapolres. 

Sementara, Wasto selaku Ovicer Security Film limau ketika dibincangi mengatakan sangat mengapresiasi Polres Prabumulih beserta jajaran yang berhasil menangkap dua pelaku pencurian milik negara ini, sebutnya. 

Namun, masih kata Wasto, ini memang awalnya sudah ada isu-isu  kasus pencurian milik asset negara.”Sudah kita intai, namun kita tetap tidak pernah berhasil. Karena jarigan pelaku pencurian ini cukup banyak,” terangnya. 

Dengan waktu tepat kondisi mendukung, (kondisi hujan_red) kemudian dia bergerak, dan ketika itu saya langsung komunikasi dengan Kapolsek Pak Bobby, sehingga pak bobby langsung respon sekali dan fokus terhadap aset milik negara ini. Alhamdulillah dua pelaku bisa dibekuk. 

" Dengan bantuan Anggota polsek Timur, serta anggota security di lapangan akhirnya dua pelaku tidak dapat melarikan diri, " Jelasin. 

Untuk pengamanan sendiri, pertamina PHRZ 4, kita kerja 24 jam, namun kondisi masih terbatas. Sejauh ini kita dibantu oleh masyarakat yang dekat dengan lokasi serta (Pk), sehingga informasi yang kita dapat  dari merekalah. 

Apalagi kita mempunyai aset mulai dari wilayah timur hingga limau barat  dan lokasinya terbuka. " Mau tak mau kita hanya memonitor, mencari informasi yang sifatnya mendukung pertamina,” tegasnya. 

Untuk kerugian sendiri, tadi sudah disebut, Rp 107 juta, dan penghitungan itu dari ahlinya. Kita hanya fokus pengaman saja, tutup Wisto. 

Share