loader

Tidak Terima Diajak Check In di Hotel Untuk Melunasi Hutang, Ibu Muda Lapor ke Polrestabes Palembang 

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Seorang ibu muda inisial RR (31) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk melaporkan dugaan pelecehan terhadap dirinya, Rabu (22/3/2023) siang.

Owner salah satu wedding organizer (WO) ini mendapatkan pelecehan berupa ajakan terhadap dirinya menginap atau check in di salah satu Hotel di Palembang guna melunaskan hutang kepada seorang konglomerat inisial W (60) warga Banyuasin.

Jika ajakan ini dipenuhi oleh RR warga Alang - Alang Lebar, Palembang, ini maka hutang dianggap lunas.

Saat ditemui media ini, RR menceritakan awal maret 2022 lalu, RR meminjam uang sebesar Rp25 juta kepada W dengan perjanjian hutang berbunga sebesar Rp6.250.000 perbulan diluar pokok hutang. "Saat itu usaha saya WO terganggu dana, sehingga butuh dana segar untuk menjalankan usaha, kemudian meminjam uang kepada W," katanya di Polrestabes Palembang, Rabu (22/3).

Sambungnya, seiring waktu dilakukan terus pembayaran secara angsuran untuk melunasi hutang hingga sudah lebih dari pokok pinjaman. "Saya sudah bayar 30 juta lebih tapi dianggap belum lunas karena itu dianggap baru bayar bunga saja belum pokoknya," jelas RT.

Namun, lanjut RR dirinya terus diminta W segera melunasi hutang pokok. Bahkan  pernah dihubungi W untuk mengajak menginap di Hotel, untuk melunasi hutangnya.

 "Saya langsung shock di telpon dia bilang begitu, kalau mau hutang lunas saya harus mau diajak check in. Saya merasa dilecehkan karena dianggap seperti bukan perempuan baik - baik yang bisa diajak begituan," tegasnya.

Saat ini pihaknya sedang konsultasi hukum di Unit SPKT Polrestabes Palembang. "Ada historis di Chat, tapi kalau yang di telpon tidak direkam. Sudah konsultasi tadi terkait laporan masih dipelajari lebih lanjut," ungkapnya.

Dirinya berharap ada titik terang dari permasalahan yang dialaminya mengingat hal tersebut cukup menggangu psikologisnya. 

"Saya memiliki suami, saya bukan wanita sembarangan. Saya konsultasikan dulu ke pihak berwajib dan menimbang apa yang akan dilakukan kedepannya semoga ada titik terang," pungkasnya.

Share

Ads