PALEMBANG, GLOBALPLANET - Kasus pembunuhan terhadap M Abadi (44) adik kandung Bupati Muratara, dilakukan oleh kakak dan adik, Arwan (30) dan Ariyanysah karena sakit hati. Arwan tersinggung diusir korban saat rapat.
Sakit hati tersangka kemudian mengajak kakaknya Ariyanysah (35), untuk menghabisi nyawa korban dengan cara membacok membabi buta. Akibatnya korban meninggal dunia di Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara Selasa (5/923).
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengatakan, berawal saat kejadian sedang ada pertemuan tertutup di TKP yang membahas bisnis di Desa Belani dihadiri korban Muhammad Abadi dan Deki serta masyarakat sekitar.
Datanglah korban saat pertemuan berlangsung untuk masuk ke dalam ruangan untuk mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Korban menegur tersangka Arwan. Mungkin menegurnya dengan kata-kata yang tidak diterima oleh tersangka, sehingga tersangka tersinggung dan sakit hati lalu pulang ke rumahnya," katanya Jumat (8/9/23).
Kemudian tersangka memberi tahu kakaknya tersangka Ariyan lalu keduanya kembali mendatangi tempat rapat untuk menanyakan mengapa korban mengusir tersangka.
"Di sana kedua tersangka menghabisi nyawanya korban, hingga sekujur tubuhnya terkena bacokan tersangka. Di mana sejatahnya turut kita amankan," bebernya.
Dihadapan polisi tersangka Arwan mengaku sebelum kejadian pembacokan dirinya datang ke rumah Pandit tempat berlangsungnya pertemuan. Saat tiba di TKP Arwan diusir dan dikeroyok oleh beberapa orang termasuk korban Muhammad Abadi dan Deki adik korban Abadi.
"Setelah itu saya pulang menceritakan ke kakak saya kalau saya dikeroyok oleh Abadi saya dipukuli wajah dan tarik rambut saya oleh mereka," katanya.
Mendengar cerita adiknya dikeroyok, tersangka Ariyanysah lalu mengajak adiknya untuk mendatangi Abadi untuk menanyakan apa permasalahan, sehingga Abadi dan Deki mengusir dan mengeroyok adiknya.
"Sesampainya di TKP saya turun dari mobil sedangkan adik saya Arwan saya suruh untuk menunggu dalam mobil lalu saya memanggil Deki. Deki saat itu keluar sambil bawa kursi mengejar saya lalu saya pun mundur lari ke mobil langsung ambil parang bersama adik saya sehingga terjadilah pembacokan," katanya.