MUBA, GLOBALPLANET - Peristiwa ditemukan tewasnya Indah Rumana (11) yang tewas didalam kamarnya di Desa Purwosari Kecamatan Lais, Kabupaten Muba pada 12 September 2023 lalu akhirnya terkuak.
Yang bikin geger, hasil penyelidikan yang dilakukanya penyelidikan oleh Unit Pidum Sat Reskrim Polres Musi Banyuasin bersama dengan Polsek Lais, pelakunya ternyata ibu angkatnya sendiri Ramini (44) atas desakan suaminya Purnomo (53) yang juga ayah kandung korban.
“Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa keterangan keduanya, banyak sekali kita temukan ketidakwajaran. Karenanya kita melakukan pengungkapan secara science, kita juga melalukan visum dan proses autopsi, terungkap bahwa korban meninggal akibat kehabisan nafas,” ujar Kapolres Muba AKBP Imam Syafii SIK MSi didampingi Kasat Reskrim Polres Muba AKP Morris Widhi Harto Sik, dan Kapolsek Lais AKP Hendra Sutisna, kemarin Jumat (15/09/2023)
Setelah dilakukan proses interogasi mendalam dan disodori sejumlah bukti serta kejanggalan. Tersangka R akhirnya mengakui perbuatannya. Ia pun mengaku malam itu saat korban tertidur dikamarnya, R membekap wajah korban dengan bantal, bahkan menekan kedua kaki korban dengan lutut hingga tak bisa bergerak melawan.
Korban akhirnya tewas setelah kehabisan napas, bahkan sempat terkencing dicelana. “Suaminya saat kejadian keluar rumah, dia memantau situasi, memastikan agar tindakan istrinya berjalan lancar,” ungkap Morris.
Sementara, Modus untuk alibi, R usai menutup kamar kemudian menaiki kursi plastik dan speaker lalu menjulurkan tangan melalui ventilasi, kemudian menutup grendel kunci kamar dengan gantungan baju.
“Berdasarkan pengakuan R, dia ngaku diancam suaminya untuk membunuh korban kalau tidak dicerai,” tukasnya.
Terkait motif suami nya P menyuruh menghabisi korban, Morris mengatakan terus didalami dan dilakukan pemeriksaan intensif.
“Dia ngakunya kesal dengan korban, dan takut terbongkar aib nya di sekitar rumah nya, tapi ini kita dalami. Kita juga menelusuri keberadaan orang tua kandung korban,” ungkapnya.
Sementara, R sendiri kepada wartawan mengakui perbuatannya. Ditegaskanya dirinya terpaksa membunuh korban karena di desak bahkan di ancam suaminya. “Kalau tidak mau, saya di cerai dan di usir,” jelasnya.
R mengaku sudah 4 tahun menikah dengan P dan punya seorang anak, dia membantah kerap mengasari korban dan menunjuk suaminya yang kerap menampar korban. “Sampai nangis pak ditampar,” ungkap R.
Sementara P sendiri irit bicara, berulangkali wartawan bertanya alasan mengapa dirinya menyuruh R menghabisi anak angkat, dia malah melempar ke R. “Tanya istri saya pak,” jawabnya berulang-ulang saat sejumlah wartawan menanyakan motif tersebut.
Jawaban P sendiri tidak konsisten, saat ditanya motif menyuruh, dia sempat mengatakan tidak pernah memerintahkan istrinya. Tapi di desak lagi, dia menjawab singkat bahwa dirinya bosan.