PALEMBANG, GLOBALPLANET - Satreskrim Polrestabes Palembang telah melakukan pra rekonstruksi untuk mendalami kasus tewasnya pelajar SMP inisial AA (14) yang ditemukan di TPU Talang Kerikil Jalan R Sudarman Kelurahan, Sukajaya Kecamatan, Sukarami Palembang.
Pantauan langsung media ini, Proses pra rekonstruksi sendiri berjalan secara tertutup, baik pihak keluarga korban maupun awak media yang hendak meliput dilarang masuk ke Ruang rapat Cendrawasih yang digunakan, Rabu (4/9/2024) sekira pukul 14.00 WIB.
Bahkan, pintu masuk dijaga ketat oleh anggota Propam dan anggota Jatanras, sesekali terlihat petugas yang keluar masuk dari pintu tersebut.
Nampak juga empat pelaku yang membunuh hingga memperkosa korban terlihat ada dalam ruangan.
Setelah selesai, terlihat Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait dan Kapolsek Sukarami, Kompol Ikang Ade.
"Nanti ya, No command," kata AKBP Yunar saat hendak diwawancarai usai kegiatan tersebut, Rabu (4/9/2024).
Sementara itu, Marzuki selaku uwak korban ditemui di Polrestabes Palembang, Rabu (4/9) mengatakan bahwa dia dan keluarga meminta kepada polisi empat pelaku dihukum dengan seberat-beratnya.
"Walaupun empat pelaku ini masih dibawah umur kami minta empat pelaku ini dihukum seberat-beratnya dan setimpal dengan perbuatannya," kata Marzuki.
Hal ini ungkapkan sama oleh, Marleni uwak korban, bahwa pihaknya tidak mengenal satupun pelaku ini dan meminta empat pelaku ini dihukum dengan seberatnya.
"Tidak tahu tadi ada giat apa kami juga tidak boleh masuk menunggu diluar, perbuatan mereka terbilang sadis jadi walaupun anak dibawah umur minta dihukum berat," ungkapnya nampak sedih.
Menurutnya, mendapat informasi jika empat pelaku ditangkap Selasa (3/9) malam dan sempat datang langsung ke Polrestabes Palembang namun disuruh pulang.
"Alasannya karena keamanan, dan takutnya pihak korban melakukan anarkis, namun kita tidak seperti itu dan kami paham dengan hukum," jelasnya.
Masih kata Marleni, bahwa saat kejadian korban tidak mengatakan hendak kemana dan korban tidak membawa handphone karena memang tidak punya apalagi sepeda motor.
"Korban pergi dari rumah berjalan kaki, saat itu dia selesai mencuci pakaian sekolah untuk hari Senin," tambahnya.
Lanjutnya, atas kejadian ini sampai sekarang bapaknya korban ini mengalami shock.