JAKARTA, GLOBALPLANET - Pemerintah memperkirakan bahwa jumlah pemudik tahun 2022 ini bisa mencapai 85 juta orang. Sejumlah persiapan pun telah dilakukan pemerintah.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang. Sementara untuk pemudik Jabodetabek ada 14 juta orang.
“Perlu juga saya sampaikan bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang, pemudik dari Jabodetabek diperkirakan 14 juta orang, yang akan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan akan 47%,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/4/2022).
Jokowi mengatakan pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk perjalanan pemudik tahun ini. Selanjutnya, Jokowi juga menerima laporan terkait jumlah kendaraan yang akan digunakan saat mudik.
“Menurut laporan yang saya terima, diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juga sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa saja,” terang Jokowi pada konferensi pers daring di akun Sekretariat Presiden, Kamis (14/4).
Jokowi juga menjelaskan bahwa aturan mudik diatur ketat dan detail dalam aturan khusus. Aturan tersebut akan diumumkan pekan depan.
“Pemerintah akan melakukan pengaturan-pengaturan perjalanan mudik secara ketat dan terperinci. Para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan ini, pekan depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,” ungkapnya.
1. Terapkan One Way hingga Buka-Tutup Rest Area
Polri melakukan sejumlah langkah untuk membuat mudik Lebaran tahun 2022 dapat berjalan lancar. Selain menerapkan aturan one way dan contraflow, polisi akan melakukan sistem buka-tutup rest area di jalan tol.
“Pertama ada one way, contraflow, ganjil-genap, bahkan juga kita menyiapkan jalur-jalur alternatif dari jalur-jalur utama. Kemudian juga buka-tutup di rest area,” kata Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono di Mabes Polri, Kamis (14/4/2022).
Gatot mengungkapkan, upaya tersebut bertujuan membuat arus mudik maupun arus balik tidak tersendat. Nantinya penerapan aturan itu akan dilakukan secara situasional.
“Nah kalo itu nanti umpamanya contraflow itu tidak bisa mengatasi itu, kita akan melakukan dengan one way. Jadi kalau tidak (pengaruh), nanti kita dengan ganjil-genap. Masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan lancar, juga nanti arus baliknya bisa lancar,” katanya.