PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumsel Sumarjono Saragih mengatakan, menghadapi situasi seperti saat ini, pertama yang harus dilakukan adalah jalani protokol kesehatan agar tidak menjadi agenda corona.
“Kedua jadilah agen kemanusiaan. Sebagai orang bisnis ini bagian dari branding. Sekarang kita butuh rebranding dari aksi kemanusian. Kita tinggal memilih jadi agen kemanusian atau agen Covid-19. Ini kesempatan untuk rebranding yang relevan dengan situasi sekarang,” ujarnya dalam diskusi online mencari solusi “Corona Datang Pengusaha Ditantang” yang digelar globalplanet.news bersama Apindo Sumsel dan Gapki Cabang Palembang, Sabtu (18/4/2020).
Menurutnya, harus ada langkah dan aksi cepat menghadapi pandemi covid-19, bukan dengan tangisan. Pasalnya, tanpa atau dengan adanya covid-19, dunia berubah. Dengan datang covid-19 perubahan semakin massif.
Sebagai Negara besar, Indonesia menyajikan peluang dan market yang besar. Hal ini menjadi energy penyemangat, agar tidak habis energi memikirkan masalah di luar kendali.
Seperti di industri sawit, katanya, yang harus dilakukan adalah patuhi protokol Covid-19 agar tidak jadi agen penular virus corona, masif dan datang lebih cepat, melindungi petani, pekerja dan ekonomi nasional. Setidaknya bila sawit bertahan dapat mengurangi dampak kerusakan mesin ekonomi.
"Patuhi protokol Covid-19, konsolidasi bisnis bersama karyawan, pacu semangat berbagi dan cermati peluang selama dan sesudah krisis," tegasnya lagi.
Sawit, sambungnya, menjadi sangat penting karena sawit menjadi salah satu sumber untuk melawan covid-19. Karena kalau tidak, Indonesia harus impor untuk bahan baku sabun dan pencuci tangan atau hand sanitizer. “Kemudian keberadaan sawit juga membantu kehidupan di desa. Saya tidak bisa membayangkan ketika kehidupan perekonomian pedesaan berhenti,” katanya.