loader

Lokasi Karantina Warga Tak Pakai Masker Dipindah ke Gedung PGRI

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Ketua Bidang Pencegahan Gugus tugas Covid-19 kota Palembang Ahmad Zulinto menerangkan, alasan lokasi Karantina dipindahkan untuk menghemat cost dan menghilangkan stigma masyarakat soal tempat Karantina yang dinilai terlalu nyaman.

"Mulai hari ini kita pindahkan disini, menurut perhitungan ekonomis cost kita di Asrama Haji selama lima hari itu terlalu tinggi. Ditambah beberapa waktu lalu ada oknum warga yang nekat menghidupkan AC dan TV tersebar di media sosial, seolah-olah Karantina itu enak," jelas Ahmad Zulinto, Kamis (7/5/2020).

Di Gedung PGRI, memang tidak memiliki fasilitas seperti di Asrama Haji. Akan tetapi disini tersedia 30 kamar untuk warga yang dikarantina dengan kapasitas 2 orang setiap satu kamar. 

"Disini AC tak ada hanya kipas angin dan tempat tidur secukupnya. Tidak ada disediakan sabun dan handuk kalau mau mandi, kita persilahkan minta dengan keluarganya. Memang disini keadaannya jauh berbeda di Asrama Haji supaya kapok," tegasnya.

Untuk hari ini pihaknya tidak menggelar razia masker karena sedang proses pemindahan barang-barang. Besok razia masker akan dilanjutkan, dan difokuskan di Wilayah Seberang Ulu.

Semenjak 30 April hingga 6 Mei kemarin,  Gugus tugas telah mengamankan 220 warga yang kedapatan tidak pakai masker. 20 persen diantaranya adalah warga luar Palembang. Dihari ketujuh hanya 12 warga yang diamankan. 

"Selama 7 hari kita fokus di Seberang Ilir, besok kita ke Seberang Ulu karena wilayah ini belum terjamah," singkat dia.

Pemindahan ini juga masih kata Zulinto, dalam upaya menghemat pengeluaran dari yang Rp95 juta selama 5 hari di Asrama Haji. Ia berharap dengan pindahnya lokasi karantina anggaran karantina warga bisa dihemat selama 10 hari.

"Di Asrama haji, sewa Aula satu hari Rp5 juta belum sewa kamar dan biaya makan untuk yang dikarantina Rp50 ribu perhari satu orang. Kalau disini (Gedung PGRI) bebas Aula tinggal pakai kamar juga, makan tetap dikasih. Jika instruksi ini mau diperpanjang lagi juga tidak masalah," tandasnya.

Ia menilai penerapan wajib masker ini sudah cukup efektif diberlakukan untuk memberikan efek jera. "Saya punya bukti dokumentasi sepanjang jalan dari SMAN 17 sampai Jalan Bambang Utoyo semua masyarakat yang ditemui di jalan memakai masker," pungkasnya

Share

Ads