MEDAN, GLOBALPLANET - Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Jurubicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Simaremare, dalam keterangan resmi ke sejumlah media, Senin (15/6/2020), menyebutkan HS adalah penduduk Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita.
Sementara TB penduduk Sarulla, Kecamatan Pahae Jae, dan berprofesi sebagai supir pada salah satu perusahaan yang berlokasi di Medan.
Kata Indra, HS selama ini bekerja di Kerinci, Jambi, dan kembali ke rumahnya di Siraja Hutagalung Siatas Barita pada tanggal 29 Mei 2020.
"Selama di rumah yang bersangkutan melakukan interaksi dengan keluarga, dan pada tanggal 3 Juni 2020 berkunjung ke Puskesmas Siatas Barita untuk melakukan rapid test, namun tidak jadi dilaksanakan. Selanjutnya, HS ke Medan, naik angkutan umum KBT pada tanggal itu juga," ujar Indra.
Sementara TB tiba di kelurahan Sarulla dari Parlilitan tempat dia bekerja selama ini, pada tanggal 31 Mei 2020. "Selama di rumah telah berinteraksi dengan keluarga," kata Indra.
Kemudian pada 2 Juni 2020, TB ke Medan naik KBT. Selama di Medan, kata Indra, TB dan 10 karyawan lain diinapkan di pergudangan perusahaan di Kecamatan Medan Amplas.
Kata Indra, sesuai dengan penugasan dari perusahaan, TB dan rekan-rekannya akan diberangkatkan ke Kalimantan pada 13 Juni 2020. Karena itu, ujar Indra, sebelum berangkat dilakukan pemeriksaan sample swab di Lab Klinik Bunda Thamrin RSU Bunda Thamrin Medan, Rabu (10/6/2020).
Lalu, ungkap Indra, hasil swab keluar dua hari kemudian dengan hasil positif Covid19 untuk HS dan TB. "Saat ini mereka telah diobservasi di ruang isolasi RSU Royal Prima Medan," ujar Indra.
Lalu, dalam rangka penyelidikan epidemiologi, pihak Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan penulusuran riwayat kontak (tracing) di Siraja Hutagalung dan Sarulla.
Untuk tracing yang kontak dengan HS, kata Indra, sebanyak 4 orang anggota keluarga dan 4 orang petugas Puskesmas Siatas Barita dan hasilnya adalah nonreaktif
Untuk tracing kontak TB di Sarulla sebanyak 3 orang dengan hasil nonreaktif. Pihaknya berharap, jika ada warga yang merasa pernah kontak dengan HS dan TB agar melapor ke Puskesmas Sarulla dan Puskesmas Siatas Barita.
Dalam penyebutan zona, Indra mengakui Kabupaten Taput masuk zona Merah. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi mengenai zonasi ini sebab tak ada acuan yang pasti.
"Untuk itu kami harapkan agar penentuan zonasi ini ada kriteria dan acuan yang jelas karena ini merupakan informasi penting bagi masyarakat," kata Indra.
Ia menyebutkan saat ini Tapanuli Utara sedang memasuki masa transisi menuju tatanan hidup baru yang produktif dan aman dari Covid-19. "Tetap ikuti protokol kesehatan agar terhindar dari penularan covid-19," saran Indra Simaremare.
