OKI, GLOBALPLANET - Masih ada kendaraan jenis truk bermuatan melebihi tonase masih ada yang nekat melintas di jalan mulai dari Simpang Kijang hingga SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Masyarakat setempat menjadi khawatir rutinitas tersebut dapat merusak ruas jalan yang kini telah 'Mulus' dibangun dan membahayakan warga.
Kekhawatiran masyarakat ini, Langsung ditanggapi Pemerintah Daerah Kabupaten OKI melalui Dinas Perhubungan (Dishub). Sebagai tindaklanjut, Dishub OKI siagakan petugasnya di jalan simpang Kijang untuk menindak kendaraan truk bertonase tinggi yang melintas dijalan kabupaten itu.
"Keluhan masyarakat yang khawatir jalan Simpang Kijang hingga SP Padang, rusak akibat dilalui truk bermuatan tinggi. Telah kita ditindaklanjuti dengan menempatkan petugas kita di jalan simpang Kijang,"ujar
Kepala dishub OKI, Antonio Romadhon didampingi sekretarisnya, Rayendra, Senin (13/12/2021).
Anggota Dishub OKI kita siagakan dilokasi tersebut, untuk menyisir kendaraan jenis truk bermuatan melebihi tonase agar tak melintas. Jelas dia, bila kedapatan ada yang nekat melintas, maka diberi tindakan tegas berupa sanksi tilang dan kendaraan akan ditahan atau diamankan di Kantor Dishub OKI.
"Jika muatannya tidak melebihi 8 ton, tidak masalah melintas. Karena daya tahan ruas jalan Simpang Kijang hingga SP Padang itu, Maksimal 8 ton. Kita Dishub OKI berencana mengusulkan agar di buat Portal di Simpang Kijang, dengan ukuran tinggi hanya pas dilalui truk berukuran bak standar,"ungkap Anton.
Mungkin itu solusi terbaik, Karena jika telah di Portal, secara otomatis truk bermuatan membumbung tinggi melebihi bak truk tak akan bisa lewat. Jelas dia, Namun ini baru rencana kedepan, akan disampaikan melalui rapat forum lalulintas, melibatkan berbagai pihak.
"Kita Dishub OKI tidak bisa mengambil keputusan sendiri, Makanya akan di bahas bersama pihak Polres OKI, PU, Satpol PP, Pemerintah desa, Tokoh masyarakat serta lainnya melalui rapat di Forum LLAJ. Karena kita tidak mau justru menimbulkan masalah dikemudian hari,"pungkas dia. (Eko Saputra)