"Meski kita masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19, jangan sampai Karhutlah ini akan menjadi bencana berikutnya" terang dia.
Sementara Listiadi Martin, S.Sos., MM, Kalakha BPDB OKI menegaskan OKI mengedepankan upaya pencegahan dari pada pemadaman.
"Kita selalu menekankan upaya pencegahan dibandingkan pemadaman karena langkah ini lebih efektif untuk menghindari dampak yang luas", kata Listiadi.
Menghadirkan Organisasi Lintas Sektor dan juga pihak Swasta, Listiadi menyampaikan strategi pencegahan menghadapi karhutla, yaitu dengan cara edukasi masyarakat, pemahaman dan kapasitas pengelolaan hutan dan lahan, serta potensi ekonomi lokal dan pengolahan hasil produksi hutan dan lahan agar bernilai tambah bagi masyarakat.
"Kita banyak dukungan program dari program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP IFM) bersama NGO KEMITRAAN Indonesia, untuk mereplikasi pola pencegahan Karhutbunlah dengan sistem klaster yang dinilai sukses di Afrika Selatan" terang dia.
Deteksi dini dan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir.