Herman juga mengatakan, ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 3,69 persen di tahun 2021 lalu, membawa angin segar bagi para investor. “Capaian ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen. Sementara itu, di tengah tekanan inflasi di berbagai negara maju, laju inflasi Indonesia pada tahun 2021 juga masih terkendali pada level yang rendah dan stabil,” pungkasnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Senior Vice President Risk Management, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Ety Yuniarti mengatakan, di sektor perbankan berbagai strategi manajemen risiko telah dilakukan guna menghadirkan iklim investasi yang sehat. Namun, tak dipungkiri berbagai tantangan akibat ketidakpastian kondisi pasca pandemi masih perlu diwaspadai.
“Tantangan yang paling dirasakan adalah perubahan perilaku pelanggan, peraturan dan kebijakan yang sangat cepat. Ditambah, lingkungan eksternal yang sangat dinamis. Membuat pengembangan manajemen risiko di sektor perbankan juga harus dilakukan dengan cepat,” imbuhnya.
Konferensi bertema ‘Contemporary Risks Studies on Business, Economics, Communication, and International Relations during COVID-19 Pandemic’ tersebut, juga turut dihadiri oleh: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Hadir sebagai narasumber, para akademisi dari berbagai kampus prestigious mancanegara, yakni: Prof. Dr. Benjamin K. Sovacool, University of Sussex Business School, United Kingdom; Dr. Joe Burton, University of St Andrews; dan Prof. David Alexander, University College London (UCL).
Berbagai pakar kenamaan nasional juga turut hadir dalam konferensi tersebut, yakni: Iman Rachman, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha, PT Pertamina (Persero); Enrico Hariantoro, Executive Director of Integrated Financial Services Sector Policy Group, The Financial Services Authority; Prof. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D., Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM; Herman Saheruddin, Ph.D., Director of Research Group, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS); dan Ety Yuniarti, Senior Vice President Risk Management, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Bagi siswa-siswi yang tertarik dengan perkembangan ekonomi nasional dan global, dapat bergabung di Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina. Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Ujian Masuk Online untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai 16 Milyar Rupiah. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran