PALEMBANG, GLOBALPLANET - Banyak manfaat yang didapat dari amalan sedekah harta yang ikhlas. Bagi si pemberi sedekah, Allah telah menjanjikan ganjaran dan pahala yang berlimpah, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat Alquran dan hadis (misalnya dalam QS. Al-Baqarah: 274 dan HR. Bukhari, no. 1410 dan Muslim, no. 1014).
Ketika sedekah itu diberikan bagi mereka yang sangat membutuhkan, maslahat sedekah tersebut acapkali sangat dirasakan oleh mereka. Bahkan, tak jarang ditemui bahwasanya atas izin Allah, sedekah yang diberikan mengubah kualitas hidup para penerima manfaatnya menjadi lebih baik. Kisah-kisah berikut merupakan sebagian kecil dari cerita mereka yang amat bersyukur atas pertolongan Allah melalui perantara kedermawanan para hamba-Nya.
Di awal April 2020 lalu, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) berjumpa dengan Maman seorang pria paruh baya yang dijumpai di Jalan Pajajaran, Bogor, tak jauh dari Masjid Raya. Ia bersama belasan orang lainnya menunggu seorang dermawan yang mau memberikannya hidangan siap santap atau sekadar uang sebagai penyambung kehidupan.
Sejak adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, Maman merasakan dampak besarnya. Penjaja sepatu keliling itu mulai Maret lalu perlahan kehilangan pelanggan dan akhirnya memilih berpasrah diri pada keadaan.
“Biasa tiga hari bisa habis jual 5 sepatu, tapi sekarang jual satu pasang aja sangat susah ,” tutur Maman di awal April lalu. Di hari itu mereka, termasuk Maman, sama sekali belum menyantap makanan, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.
Mendengar cerita Maman, ACT Bogor segera melakukan penggalangan dana melalui situs urun dana Indonesia Dermawan. Bermodal asesmen serta penuturan Maman tentang nasibnya yang tak menentu sejak pandemi Covid-19, sebuah narasi serta video tentang Maman tercipta hingga kemudian menggerakkan publik untuk bersedekah, yang terkumpul mencapai lebih dari Rp150 juta alias melampaui target.
Senyum kini selalu tergurat dari Maman. Hari-harinya kini banyak dihabiskan di kios sederhana miliknya yang ada di Jalan Raya Cibadak, Ciampea. Mengesol sepatu serta reparasi tas dilakukannya. Setidaknya sejak akhir Mei lalu, pekerjaan itu dijalani Maman sebagai cara menyambung kehidupan.
Di kios sol sepatunya, Maman memajang puluhan pasang sepatu yang telah ia sol. Tak ketinggalan barang dagangan lain seperti tas serta pakaian layak pakai memenuhi tempat sederhananya itu. Lebih kurang sudah satu bulan belakangan ini ia menjalani pekerjaan barunya. Tak ada lagi kegiatan menunggu di pinggiran jalan utama di Kota Bogor untuk mendapatkan rezeki seperti beberapa bulan lalu Maman lakukan.
