loader

Petani Berharap Harga Kopi Tidak Ikut Anjlok

Foto

LAHAT, GLOBALPLANET - Seperti yang diungkapkan, Agustriawan (37) dirinya berharap jangan sampai ada tengkulak yang memanfaatkan momen pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Sehingga harga biji kopi anjlok, namun bisa sebaliknya tetap membeli biji kopi dengan harga yang bisa membantu perekonomian masyarakat.

" Kita berharap kejadian sekarang ( Virus Corona ) jangan sampai dimanfaatkan, namun sebaliknya bisa bantu kami para petani kopi," ujarnya. Senin (13/4/2020)

Pada tahun lalu saja, harga kopi berkisar antara Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu untuk kualitas pelangi dan tergantung kebersihan. Sementara untuk petik merah bisa berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung pengolahan dna kebersihan. 

"Harapannya saat panen nanti jangan turun drastis harga kopi. Karena bisa menyengsarakan petani kopi," ungkap Ogik (46) petani Kopi asal Kecamatan Jarai.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat, Fikriansyah mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memprediksi seperti apa harga kopi nantinya karena tergantung permintaan pasar. Setidaknya menghimbau agar tengkulak jangan sampai memanfaatkan momen wabah covid19 sehingga membeli biji kopi dengan harga yang murah dengan petani.

Disisi lain, Ketua DPRD Lahat, Fitrizal Homizi ST mengungkapkan agar instansi terkait dapat membantu petani kopi di Lahat nantinya. Agar harga jangan sampai anjlok dengan mengawasi penjualan kopi di lapangan atau pola - pola lainnya sehingga kopi petani bisa terserap.

" Ya tentu saja harapannya harga kopi tidak jatuh malah sebaliknya bisa naik. Lantaran seperti diketahui petani kopi di Kabupaten Lahat cukup banyak, ditambah lagi hasil panen kopi merupakan tahunan dan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dari penjualan kopi ini," sampainya.

Share

Ads