PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - "Saya mengajukan pinjaman ke Bank, yang pertama sudah selesai. Namun yang kedua ini tidak ada kabar padahal sudah diajukan sejak Agustus 2020 lalu," ujar salah satu oengrajin tas anyaman, Marlesi, Senin (1/3/2021).
Dikatakan Marlesi, dana yang dipinjam, rencananya untuk meningkatkan modal usaha dengan membeli sejumlah bahan baku.
"Kami beli bahan dasarnya di Pasar 16 Ilir Palembang, pergulungnya Rp 230 ribu bisa buat untuk 60 tas anyaman besar dengan harga yang kami jual Rp 15 ribu per buah," jelas dia.
"Tapi itulah, kesulitannya itu untuk pemasarannya. Kami berharap semoga nanti dibantu pemerintah," sambung dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, sebelumnya ia juga sempat mengunjungi lokasi tersebut melihat, kualitas dan keindahan tas keranjang hasil tangan masyarakat Lorong Lama
“Tadi juga ada yang disampaikan oleh para pelaku usaha tersebut terkait promosi pemasaran yang saat ini masih kesulitan serta terkendala masalah modal usaha. Untuk itu nantinya akan kita bantu untuk memasarkannya,” kata Fitri.
Lebih lanjut Fitri mengatakan, dengan adanya pembatasan penggunaan plastik, keberadaan kerajinan tas keranjang yang dihasilkan dari tangan pengrajin tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kantong plastik yang kerap digunakan masyarakat saat ini.
“Dan ini merupakan solusi yang tepat, yaitu dengan melirik kerajinan anyaman dari masyarakat Kota Palembang ini yang dapat mengganti pengunaan kantong plastik,” katanya.