JAKARTA, GLOBALPLANET - Lantaran PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) hadir di setiap size bisnis untuk mendukung industri kelapa sawit, namu demikian untuk bisa memperoleh pembiayaan dari BNI, pengajuan kreditor mesti memenuhi dua syarat utama, pertama memenuhi kelayakan standar regulasi yang mengacu pada Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Kedua, syarat memenuhi ketentuan internal Bank yakni kelayakan dari sisi Managerial pengalaman dan kemampuan pengurus. Lantas, kelayakan dari sisi Operasional, Penerapan manajemen operasi yang baik dapat menjadi salah satu faktor sukses industri kelapa sawit, kelayakan dari sisi Keuangan, kondisi keuangan yang sehat untuk kemampuan membayar kembali. Serta kecukupan dan kelayakan Collateral.
Kata General Manager Bisnis Komersial 2, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk., Aryani Dwi Satiti, BNI juga menerapkan strategi BNI UMKM yang sejalan dengan pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia, yakni BNI telah menetapkan industri kelapa sawit sebaga sektor prioritas di beberapa daerah khususnya di Sumatera & Kalimantan.
Kemudian, mengembangkan ekosistem industri kelapa sawit berbasis digital sebagai salah satu ekosistem unggulan di BNI, pengembangan skim supply chain selected corporate untuk industry kelapa sawit. “Serta memfasilitasi pelaku usaha industri kelapa sawit yang memiliki kegiatan ekspor impor,” tandas Aryani dalam FGD Sawit Berkelanjutan Vol 9, bertajuk “Peran BPDPKS Dalam Memperkuat Kemitraan Pekebun Kelapa Sawit Indonesia,” akhir Juli 2021, yang diadakan media.
