loader

Mitos dan Fakta Industri Kelapa Sawit Dipaparkan Dalam Seminar Temu Netizen di Palembang

Foto

Fakta yang perlu diungkap diantaranya bahwa minyak sawit lebih unggul, kemudian harga sawit lebih kompetitif dari minyak nabati lainnya.

Terkadang tanpa disadari beberapa kelompok masyarakat Indonesia turut berperan dalam mengamplifikasi isu negatif tersebut di dalam negeri.

Sejumlah isu tersebut antara lain anggapan bahwa perkebunan dan industri sawit merupakan penyebab hilangnya hutan tropis, isu sawit sebagai penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Lainnya adalah isu sawit sebagai penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, isu minyak sawit tidak baik bagi kesehatan, isu penggunaan tenaga kerja anak di perkebunan sawit, dan bermacam isu negatif lainnya.

Kampanye dan isu-isu negatif tersebut, kata Edi, dalam jangka waktu yang lama telah memunculkan stigma negatif terhadap sawit sehingga kemudian sawit teralienasi dari masyarakat yang justru mengkonsumsinya setiap hari.

"Ini sungguh sebuah paradoks dimana komoditas hasil negeri sendiri yang memiliki manfaat begitu banyak, justru belum dipahami dan bahkan banyak dikritik oleh masyarakat dalam negeri sendiri. Dalam jangka panjang, isu-isu negatif ini akan merugikan perkebunan dan industri sawit nasional dan tentu akan berdampak pula bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia," teranya.

Lebih lanjut, Risnayanti menambahkan, persepsi negatif terhadap industri sawit ini juga dipengaruhi oleh pemberitaan media massa. Dia menjelaskan bahwa persepsi media massa terhadap sawit masih menunjukkan indikator sentimen positif dengan nilai rata-rata 71,09 persen.  Kendati demikian industri kelapa sawit di Indonesia berkontribusi terhadap 3,5% produk domestik bruto (PDB) nasional, serta 13% dari total ekspor non migas sebesar USD 11,5 miliar hingga Mei 2021 dan USD 18,4 Milyar pada 2020.

 

Share

Ads