Kelebihan sistemancak giring adalah pelaksanaan panen lebih cepat dan buah cepat sampaidi TPH, sedangkan kelemahan sistem ancak giring adalah setiap pemanen selalumencari buah yang mudah dipanen dan pengontrolan kualitas ancak lebihsulit.
c. Ancak giring tetap per mandoran
Merupakan kombinasi dari ancak tetap dan ancak giring. Yang tetap adalah ancak mandornya, sedangkan ancak pemanen dalam mandoran tersebut dapat digiring sesuai dengan kerapatan panen di masing masing blok. Kelebihannya adalah distribusi/sebaran buah masih relative mengumpul, sehingga transport lebih efisien. Selain itu dapat mencegah kecemburuan antar pemanen, karena ancak dapat ditukar/digilir dari pusingan satu ke pusingan berikutnya. Kelemahannya adalah tanggung jawab pemanen terhadap ancaknya relative masih rendah, dan pelanggaran masih agak susah dideteksi, karena adanya pergantian ancak tersebut, sehingga pengawasan mandor harus lebih ketat.
Standar Pemanenan
Standar pemanenan kelapa sawit meliputi penetapan tandan buah yang dapat dipanen secara konsisten. Pemanenan harus mengikuti kriteria yang telah ditentukan sehingga potensi produksi minyak dan inti sawit maksimal dapat dicapai, serta kerusakan di pokok dapat dicegah.
Sebelum pemotongan tandan, pemanen terlebih dahulu mengamati buahmatang panen di pohon pada ancaknya masing-masing. Hal inidimaksudkan untuk melihat kematangan buah.
Panen memerlukan teknik tertentu agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas.
Standar panen diantaranay, buah matang panen dipotong semua, buah mentah 0%, brondolan dikutip semua, buah disusun rapi di TPH, pelepah disusun rapi di gawangan mati, pelepah sengkleh tidak ada, administrasi panen diisi dengan teliti dan tepat waktu.
Penulis: Maruli Pardamean
Praktisi Perkebunan Kelapa Sawit/Penulis Buku Sawit
Sumber: Majalah InfoSAWIT