loader

Polemik Langkanya Minyak Goreng, Pengusaha Sawit Usulkan Ini Pada Presiden Jokowi

Foto

Dia menyebut, kebijakan dana subsidi ini akan dapat mengatasi kebocoran DMO minyak goreng. "Lebih jelas siapa penerima subsidinya," kata dia. Sejak pertengahan Februari, pengusaha minyak sawit wajib memasok minyak sawit mentah atau CPO untuk kebutuhan domestik lewat mekanisme DMO. Meski DMO  ini telah terpenuhi, pemerintah belum berhasil menurunkan harga minyak goreng mencapai Harga Eceran Tertinggi atau HET.

Pasokan minyak sawit mentah CPO yang telah disetor ke pemerintah sebanyak 415 ribu ton. Padahal, menurut catatan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), pasokan migor ke pasar oleh pabrikan dalam kondisi normal hanya mencapai 330 ribu ton per bulan. 

Sehingga minyak goreng yang terkumpul hasil DMO seharusnya dapat melebihi kebutuhan normal. Dengan langkanya pasokan minyak goreng di pasar tradisional, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga mencurigai terjadinya persoalan distribusi.

"Sudah over (pasokan migor ke pasar), berarti ada kemacetan di jalur distribusi, seperti yang disinyalir Pak Menteri (Perdagangan)," kata Sahat Sinaga, Jumat (11/3).

Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi menduga ada persoalan di tingkat distribusi yang menyebabkan pasokan minyak goreng tak mencapai HET dan harganya masih tinggi hingga pekan ini. Bila distribusi lancar, dengan pasokan DMO yang ada sekarang bisa menurunkan harga minyak goreng.

"Kalau rakyat Indonesia jumlahnya 270 juta orang, kasarnya hari ini kita dalam 24 hari terakhir satu orang dapat 2 liter minyak goreng," kata Lutfi. Kemendag mengklaim telah menyalurkan 415,78 ribu ton atau 519,73 juta liter migor dari DMO sebanyak 38 produsen migor. Jumlah ini 72,45% dari DMO yang disimpan pemerintah. 

Kemendag mencatat empat produsen migor telah menyetor 268,37 juta liter atau 51,63% dari total migor yang telah didistribusikan. Keempat produsen tersebut adalah Wilmar Group (99,26 juta liter), PT Musim Mas (65,32 juta liter), PT Smart Tbk (55,18 juta liter), dan Asian Agri (48,59 juta liter).

Sejak kebijakan DMO diterapkan, harga minyak kelapa sawit terus meningkat dan menembus level US$ 2.010 per ton pada perdagangan Rabu (9/3/2022) di Bursa Komoditas Rotterdam. Harga tersebut naik 10,14 % dari penutupan sebelumnya di US$ 1.825 per ton. Harga tersebut juga merupakan yang tertinggi dari sebelumnya.  

Share

Ads