JAKARTA, GLOBALPLANET - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penanggungjawab dalam urusan minyak goreng di Jawa dan Bali. Hal ini karena harga minyak goreng masih belum stabil meskipun pemerintah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dari pelarangan ekspor yang dilakukan kurang dari 30 hari dan membuat harga tandan buah segar kelapa sawit anjlok hingga dibukanya kembali ekspor, harga minyak goreng masih mahal.
Penunjukkan Luhut Pandjaitan yang dilakukan Jokowi dengan tugas melakukan pengawasan terhadap harga minyak goreng dikritik oleh sejumlah tokoh melalui akun Twitter milik mereka.
"Ha ha haaa.. Lu Lagi.. Lu Lagi. Makin gak kredibel," kata Masinton Pasaribu.
Sementara itu, Fahri Hamzah mempertanyakan fungsi dari anggota DPR atas penunjukkan Luhut Pandjaitan untuk mengurus persoalan mengenai minyak goreng.
"Wahai 576 anggota @DPR_RI kenapa kau biarkan bang sinton lawan mafia migor sendiri? Lama2 hilang oleh kuatnya lobby mereka ke semua politisi .. Aneh deh... KemanaUjungMafiMigor," ujar Fahri Hamzah.
Tak jauh berbeda dengan Fahri Hamzah dan Masinton Pasaribu, mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menilai jika para anggota DPR menjadi wayang.
"576 orang tsb hanyalah wayang dari Ketum Partai masing-masing - mereka hanya menyuarakan keinginan Ketumnya," ucap Said Didu. (pikiran rakyat)