PALEMBANG, GLOBALPLANET - Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) mengharapkan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya dapat berjalan lancar ke depannya, dan tidak ada larangan-larangan lagi.
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dalam jumpa pers Gapki 18th Indonesian Palm Oil Conference and 2023 Price Outlook (IPOC 2022) secara virtual, Rabu (12/10/2022). Hadir juga dalam jumpa pers Ketua Panitia IPO 2022 Mona Surya, Sekjen Gapki Eddy Martono, dan Ketua Bidang Komunikasi Gapki Tofan Mahdi.
“Kita berharap ke depan ekspor sawit dapat berjalan lancar, tidak ada lagi larangan ekspor. Karena stok sawit kita selalu surplus dan karena itu perlu diekspor. Dengan ekspor kita juga memperoleh benefit devisa yang sangat besar,” tutur Joko.
Menurut Joko, lancarnya ekspor juga memberikan kesempatan minyak sawit untuk dapat menggantikan pemenuhan kebutuhan akan minyak nabati lainnya seperti minyak bunga matahari atau sun flower yang pasokannya terganggu seperti akibat perang Rusia, sebagai suplier besar sun flower.
“Memang tidak direct itu dimungkinkan. Contoh saat sun flower sulit didapat ternyata beberap produsen di Eropa juga menggunakan palm oil. Supermarket di UK misalnya yang tadinya tidak menggunakan palm oil kembali menggunakan palm oil. Mereka yang selama ini menghindari palm oil bahkan ekstremnya memboikot tetapi ketika sulit ya menggunakan palm oil. Ini masukan kita ke pemerintah perlunya ekspor di saat global kesulitan dan butuh palm oil. Semangatnya harus begitu. Tapi sekarang ekspornya mulai lancar kembali,” jelas Joko.
Mengenai IPOC 2022, Joko Supriyono mengatakan bakal menarik. Pertama, setelah dua tahun terakhir digelar online akhirnya dapat dilaksanakan offline tentu banyak yang berbeda. Selain itu selama 2022, industri sawit yang begitu dinamis tentu berdampak pada kondisi industri sawit tahun 2023.