loader

Dilantik Jadi Advokat, Conie Pania Putri Siap Perjuangkan Keadilan Untuk Masyarakat Kurang Mampu, Perempuan dan Anak

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Dr Conie Pania Putri, SH. MH resmi dilantik sebagai advokat dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) DPD Sumsel angkatan XVII.

Sedikitnya 29 advokat muda DPD (Dewan Pimpinan Daerah) KAI Sumsel diambil sumpah dan dilantik oleh Ketua Pengadilan Tinggi Palembang, Selasa (25/2/2025) di Kantor Pengadilan Negeri Kayuagung, di Jalan Jenderal Muchtar Salah, Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumsel.

"Alhamdulillah, bersama rekan yang lain telah diambil sumpah sebagai advokat. Sesuai amanat undang - undang Nomor 18 tahun 2023 Tentang Advokat, setelah diambil sumpah kami sudah bisa bersidang dan melakukan kegiatan litigasi," kata Conie saat di temui dikediamannya, Selasa (25/2).

Lanjutnya, ada 28 rekan kami lainnya yang ikut juga dilantik. "Dengan demikian kami sah menjadi advokat, mendampingi klien dalam memperjuangkan keadilan di negeri ini, sesuai dengan Kode Etik dan Sumpah Advokat yang sudah kami ikrarkan tadi," jelasnya.

Perempuan kelahiran Tanjung Enim, 31 Juli 1979 ini mengaku menjadi advokat merupakan panggilan jiwa untuk membantu masyarakat kurang mampu serta memberikan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak - anak. 

"Saya menjadi advokat di usia tidak muda lagi, karena itu adalah panggilan jiwa. Saya sudah menekuni dunia akademisi selama 10 tahun, Tiba - tiba ingin berkecimpung dunia advokat karena ingin membantu masyarakat kurang mampu dan memberikan perlindungan hukum perempuan dan anak - anak," tuturnya.

Alumni S3 Universitas Borobudur Jakarta tahun 2019 ini berpendapat, perempuan dan anak merupakan sasaran empuk sebagai korban para pelaku kejahatan, baik dalam bentuk kekerasan seksual, KDRT, perdagangan orang, bullying dan lainnya.

"Kalau saat ini masih bergabung di LBH Bima Sakti dengan Pak Novel Suwa, Selama habis dilantik oleh organisasi KAI sudah ada sembilan kasus yang kami tangani dan semuanya korban kasus itu perempuan dan anak," kata ibu empat anak ini.

Perempuan yang juga sebagai salah satu pengusaha ternama di Kota Palembang ini mengatakan, menjadi seorang akademisi tentu berbeda disaat menjadi seorang pengacara. Dunia akademisi hanya memberikan teori pada mahasiswa ataupun pelajar. 

"Kalau advokat ini, niat saya bisa membantu orang dalam mencari keadilan. Kalau kita lihat dengan proses saat ini tajam ke bawah tumpul ke atas, kita harus hadir," tukasnya.

Sambung Conie bahwa, Banyak sekali kita melihat masyarakat ini kurang mendapatkan keadilan. "Karena ketidaktahuan mereka, ketakutan mereka, ketidakberdayaan, ketidakmampuan mereka. Inilah panggilan jiwa saya sehingga ingin sekali terjun ke advokat ini khusus membantu orang yang tidak mampu yang mencari keadilan," tambah istri Junaidi ini.

Conie pun bercita - cita mendirikan lembaga bantuan hukum yang anggotanya berisikan advokat perempuan di Sumsel. Hanya saja untuk ini dirinya masih bergabung dengan LBH Bima Sakti. 

"Mungkin 30 persen membantu orang yang kasus yang lain, 70 persen fokus perempuan dan anak serta orang tidak mampu. Bagi masyarakat Sumsel khususnya perempuan dan anak yang butuh pendampingan hukum silahkan hubungi kami," tutupnya.

Ahmad Teddy Kusuma Negara

Share