PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Mereka ini pemain lama dan memalak di Macan Lindungan. RN ini ternyata masih keluarga dengan pemalak-pemalak yang telah ditangkap lebih dulu," kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi, Selasa (27/1/2020).
Pelaku Roni, April dan Muslim Hermanto tinggal tidak jauh dari lokasi pemalakan. Diketahui, Muslim ditangkap tim Subdit Jatanras setelah aksi pemalakan viral pada akhir September 2019 lalu.
"Ada beberapa kejadian pemalakan sopir truk di lokasi. Sehingga dianggap neraka bagi para sopir truk, setelah kami telusuri tenyata mereka ini masih keluarga, masih masuk dalam satu kartu keluarga," imbuh Suryadi.
Muslim ditangkap pada akhir September lalu bersama rekannya Fadly. Sementara April dan Roni kembali beraksi pada 17 Desember 2019 dan menyebabkan Aiptu EL mengalami luka tusuk di perut.
April ditangkap saat memukuli Aiptu EL, sementara Roni kabur setelah menusuk. Sebulan lebih perburuan, Roni akhirnya ditangkap Subdit Jatanras di daerah PALI.
Dalam penangkapan tadi malam, polisi terpaksa menembak kaki Roni karena melakukan perlawanan. Kepada polisi, Roni mengakui perbuatannya karena takut saat ditangkap. "Alasannya karena takut ditangkap, apakah dia tahu korbannya polisi atau tidak masih kami dalami. Kami juga akan patroli rutin di lokasi untuk menciptakan rasa aman para sopir truk," tutup Suryadi.
