PALEMBANG, GLOBALPLANET - Dari postan IG @palembang_bedesau diketahui bahwa penculikan terjadi setelah korban membuat laporan di Polsek Ilir Timur I. Korban membuat laporan mengenai penipuan jual beli HP online. Namun dalam perjalanan pulang dari Polsek korban langsung diculik oleh orang tidak dikenal.
KGS M Hadi Nugraha (32) majikan tempat korban bekerja membenarkan bahwa babysitter-nya diduga diculik seseorang yang tidak dikenal. "Iya benar itu babysitter yang kerja di tempat kami. Tapi mohon maaf kami belum bisa cerita banyak karena menunggu arahan dari Polisi," kata Hadi saat dihubungi wartawan, Rabu (15/4/2020).
Sementara itu Kanit Reskrim IT I Iptu Alkap membenarkan bahwa sebelum terjadi dugaan penculikan tersebut, korban datang ke Polsek untuk melapor soal menjadi korban penipuan karena membeli HP melalui online.
"Tapi saat itu laporan belum bisa diterima karena saat diminta bukti pembayaran dia tidak bisa menunjukannnya," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi membenarkan sudah menerima laporan dugaan penculikan yang dialami R (25). R merupakan babysitter yang bekerja di rumah Hadi.
"Majikan korban membuat laporan ke Polda Sumsel Selasa (14/4/2020) sekitar pukul 19.30 Wib. Yang mana isi laporan mengenai dugaan penculikan yang dialami korban, yang saat itu sebelum dikabarkan diculik korban sempat ke Polsek IT I untuk membuat laporan atas tindakan penipuan yang dialaminya karena membeli jual beli HP," katanya.
Korban disebutkan sempat mengirim pesan via Whatsapp ke majikannya bahwa butuh rekening koran sebagai persyaratan untuk membuat laporan penipuan. Namun sekitar pukul 15.26 WIB majikan korban menerima Whatsapp dari nomor korban yang berisikan gambar korban sudah terikat tangan dan mulut disumbat dengan kain dan orang tersebut meminta tebusan sebanyak Rp50 juta.
"Selain ke majikan, diduga terlapor juga meminta tebusan kepada perusahaan tempat penyaluran babysitter dan ke pada pacarnya dengan tebusan dari Rp 50 - 100 juta," ujarnya.
Menurut Suryadi, kejadian ini merupakan kejadian menonjol sehingga pihaknya membentuk dua tim untuk mengungkap kasus ini. "Tim sudah diterjunkan untuk mengungkap kasus ini," ucapnya.