PALEMBANG, GLOBALPLANET - Pembunuhan sadis yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan luka bacok di kepala dan leher diduga dipicu masalah perselingkuhan antara korban dengan kakak perempuan pelaku berinisial T (33). T tidak sendiri melainkan bersama dua pelaku lain RB (20) dan MS (68). Mereka semua bertetangga.
Penangkapan pelaku dipimpin langsung Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji. Dua pelaku berhasil diamankan yakni T dan MS, yang menggunakan kendaraan taktis. Sementara pelaku lain yakni RB telah melarikan diri.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Anom Setiyadji, menuturkan, kasus berawal dari ribut mulut antara istri korban, Ningsih dengan kakak perempuan pelaku T bernama Atik. Keributan diduga masalah perselingkuhan antara korban dan Atik.
Setelah terjadi keributan sekitar jam 20.00 WIB, korban dari masjid pulang ke rumah. Sesaat kemudian langsung datang ketiga pelaku T (33), RB (20) dan MS (68), yang tak lain adalah tetangganya.
"Para pelaku ini membawa senjata tajam, antara lain tombak dan parang. Pada saat itu dilerai warga, akan tetapi pelaku RB mengejar korban sampai ke dalam rumah diikuti T," kata Anom, Rabu pagi (22/7/2020).
Di rumah korban Lorong Jambu, Tanggo Buntung, 36 Ilir itu terjadilah perkelahian dan pengeroyokan. Korban mengalami luka pada bagian leher kiri, tangan kanan dan bagian kepala disebabkan sabetan senjata tajam hingga tewas di lokasi.
Dalam perkelahian itu, beberapa warga sempat merekam detik-detik saat korban diserang secara brutal. Korban akhirnya terkapar di lantai dengan berlumur darah.
Menerima laporan warga, polisi langsung bergerak cepat ke lokasi. Dipimpin Kapolrestabes Kombes Pol Anom Setyadji dilakukan penangkapan. Dua pelaku TI dan MS yang berhasil ditangkap dibawa ke Polrestabes Palembang dengan kendaraan tastis (rantis) dikawal ketat tim Hunter Sat Sabhara. "Dua pelaku sudah ditangkap, satu pelaku telah melarikan diri setelah kejadian," jelas Anom.