EMPAT LAWANG, GLOBALPLANET - Peristiwa nahas yang diduga dipicu sengketa tahan ibu terjadi, Rabu siang (3/9/2020). Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk di dada dan punggung oleh Reca Satra Winata (23), warga Desa Aur Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
Dari keterangan Iwan (37) sepupu korban, peristiwa itu bermula sekitar pukul 14.30 WIB korban Adhi datang ke rumah Widodo, orang tua pelaku untuk menanyakan permasalahan tanah. Perbincangan pun berlangsung panas, sehingga cekcok mulut tak terhindar.
“Kami bertiga bersama Bustam dan Adhi (korban). Pas kami turun ada mobil Tarmizi, mantan Kades Aur Gading sama Lukti, Kades Ulak Mengkudu. Karena mobil menghalangi mobil saya, jadi saya naik mobil lagi dan memutar balik. Ketika itu, Bustam lari dan dikejar anak pelaku,” kata Iwan (37), sepupu korban.
Iwan mengaku tak melihat persis saat korban ditikam oleh pelaku karena masih berada dalam mobil. “Bustam lari dan masuk mobil dan dia bilang Adhi kena tusuk. Kami langsung melapor ke polsek,” ungkapnya.
Ditambahkan Iwan, pihak keluarga berharap kepolisian mengusut tuntas indikasi penyerobotan tanah yang akhirnya menelan korban jiwa ini.
Sementara Reca Sastra Winata (23), pelaku pembunuhan mengatakan awal kejadian dia disuruh pulang. "Waktu saya sampai di rumah, saya melihat korban dan bapak saya sudah bercekikan. Saya langsung membantu bapak. Saya mendorong dan menusuk korban dengan sajam kecil di bagian depan korban sebanyak 4 sampai 5 kali,” ungkapnya.
Senjata tajam itu selalu dibawa karena sebelum kejadian, dia mengaku sudah ribut dengan orang lain. Selain itu, pelaku mengaku sudah mengetahui bahwa korban akan datang.
”Oleh karena itulah kami sudah siap. Kalau memang mereka datang, tidak seperti yang saya lihat atau hanya duduk dan membahas masalah itu, mungkin kejadian ini tidak akan terjadi,” jelasnya.
Kapolres Empat Lawang AKBP Wahyu SIK mengatakan, kronologis kejadian terjadi selisih paham antar pelaku dan korban terkait tanah yang disengketakan. "Korban mengalami lima luka tusukan di badan, punggung, dada dan lengan tangan,” sebutnya.
Pelaku dapat dibekuk satu jam setelah kejadian pembunuhan dan kini telah diamankan di Polres Empat Lawang. "Jadi sempat kita berkomunikasi. Kita bujuk supaya menyerahkan diri karena lebih baik menyerahkan diri dari pada melarikan diri demi keamanan masyarakat semua dan pelaku menyetujui untuk menyerahkan diri asal diamankan dari amukan masa,” ungkapnya.