loader

Komplotan Begal Sadis Antar Kabupaten Diciduk Polisi, Beraksi Pakai Sajam dan Senpi

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Komplotan begal yang dikenal sadis setiap beraksi dengan menggunakan senjata tajam jenis parang atau pedang namun, serta senajata api rakitan ditangkap secara terpisah.

Adapun ke empat begal tersebut yakni Nara (20) Alfa Fauzan alias Yakup (22) dan M Soleh (20), ketiganya warga Kabupaten OKI, serta Paskal Tanjung (26) warga Kabupaten OKU.

Diketahui, komplotan ini terakhir melakukan pembegala di Jalan Baypass, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan AAL, Palembang, Rabu (1/6/2021) malam

“Empat tersangka begal kita amankan saat berada di rumahnya masing-masing,” kata Kapolsekta Sukarami Kompol Budi Hartono Sutrisno SIK, MH didampingi Kanit Reskrim Iptu Denni Irawan SH, Rabu (18/8/2021).

Budi menyebut, komplotan ini berjumlah 10 orang, selain menggunakan parang dan pedang, para pelaku juga memiliki senpi rakitan. Pelaku juga tak segan-segan melukai korbannya yang mecoba melawan

“Aksi terakhir komplotan ini melukai korbannya dengan parang dan menodongkan senpi. Pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor milik korban. Mereka lintas daerah dan berasal dari daerah di Sumsel,” terang korban.

Dia menjelaskan, modus tersangka yakni memepet dan menghadang korban, lalu mengacungkan golok. Salah korban mengalami luka bacok di tangan kiri, luka di kedua tutut, dan luka di telapak tangan sebelah kanan.

“Ada sekitar enam laporan polisi yang dilaporkan oleh korban. Masih ada pelaku lain yang masih dalam pengejaran. Kita harapkan agar pelaku yang masih DPO untuk segera menyerahkan diri,” imbau Budi.

Sementara itu, di hadapan polisi tersangka Yakup mengaku saat beraksi selalu berkelompok. Dirinya bertugas hanya menakuti korban dengan parang.

“Kelompok kami sekitar 10 orang. Kadang kami ganti-ganti pasangan waktu beraksi. Sengaja datang ke Palembang nyari target. Pernah jugo ke kawasan Talang Kelapa Banyuasin,” aku tersangka Yakup.

Selama beraksi, kelompok Yakup baru mendapatkan enam sepeda motor di sejumlah tempat yang berbeda. “Selalu bawak parang atau pedang atau senpi. Senpi yang punya kawan masih DPO itu. Kalau dapat hasilnya kami berbagi. Cuma dapat untuk makan sehari-hari,” tutup Yakup. 

Share

Ads