"Pada hari Minggu (6/2) malam ada kejadian dimana ada korban di bacok menggunakan celurit dan terluka ditangannya, setelah kita melakukan penyelidikan ternyata ada sekelompok remaja yang bergerombol yang melakukan kegiatan meresahkan masyarakat, lalu kita tangkap ada sembilan orang, dan salah satunya pelaku yang membacok menggunakan celurit untuk melukai korban," jelas Kombes Pol Mokhamad Ngajib, saat jumpa pers didepan aula Mapolrestabes Palembang, Kamis (10/2/2022) sore.
Masih kata beliau, menjelaskan bahwa dari aksi ini bahwa Polrestabes Palembang melakukan beberapa tindakan dan penekanan kepada kelompok - kelompok ini. "Kita melakukan patroli skala besar, kita melakukan patroli secara rutin dan khusus oleh tim Polrestabes Palembang yakni Samapta Presisi. Ini yang akan bergerak setiap malam setiap saat untuk mengantisipasi kelompok- kelompok meresahkan masyarakat," ujar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Lebih jauh Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan kepada kelompok - kelompok yang membuat resah masyarakat tentunya akan di tindak tegas. "Siapapun yang terlibat melakukan tindakan membuat resah, mengancam keselamatan masyarakat, akan kita tindak tegas terukur, kita lumpuhkan," tegasnya.
Dalam kesempatan ini Kombes Pol Mokhamad Ngajib juga menghimbau tidak ada kelompok - kelompok masyarakat atau remaja yang melakukan kegiatan meresahkan masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka ditangan kanan kena sabetan senjata tajam (Sajam) jenis celurit.
Sementara, korban Lilis, ketika dipertemukan dengan para pelaku, tak mampu berkata-kata karena menahan emosi.
"Saya tidak tau masalahnya, tiba - tiba saja saat bermotor saya di pepet dan langsung dibacok ditangan, setelah itu mereka langsung saja kabur, tidak mengambil motor saya," katanya.
Sedangkan menurut pengakuan tersangka PK, saat itu dirinya boncengan bertiga dan terjatuh karena saling pepet dengan korban.
"Waktu terjatuh, saya lihat ED langsung membawa celurit dan membacok korban. Setelah itu kami lari dan berpisah," tukasnya.