loader

Pelaku Pembacokan Menangis di Depan Polisi

Foto

“Saat itu, Fauzan teman korban bertanya kepada tersangka apakah motor vespa kesayangan tersangka akan dijual atau tidak,” ujar Dwi.

Karena kesal dengan tawaran yang diajukan oleh Fauzan dan Ilham, lantas tersangka marah.

“Tersangka ini mengaku sedang capke karena baru pulang kerja. Karena kesal lalu tersangka menjawab dengan kata-kata kasar,” katanya.

Merasa tersinggung dengan jawaban tersangka lantas Fauzan dan Ilham tersulut emosi.

“Pada saat kejadian itu sempat ada keributan, beruntung banyak warga yang melerai mereka,” bebernya.

Kemudian Fauzan dan Ilham mendatangi tersangka yang sedang membeli rokok di warung.

“Biaso bae ngomong tu, gek kau saro kalu di luar ( biasa saja kalau bicara, nanti kamu sengsara kalau diluar),” ungkap Kapolsek menceritakan kronologi kejadian.

Karena tidak terima dengan perkataan Fauzan, lantas tersangka Rido kesal.

“Tersangka Ridho lalu pulang ke rumah dan mengambil senjata tajam yang ada di bawah lemari,” jelasnya.

Sambil membawa parang tersangka Ridho mencari kedua orang tersebut dengan menggunakan sepeda motor, pada saat bertemu Fauzan tersangka langsung turun dari motor dengan memegang parang.

“Melihat tersangka membawa parang, Fauzan kemudian memegangi tangan tersangka yang akhirnya membuat parang tersebut terlepas. IIham juga berusaha mengambil parang yang terlepas tersebut, namun tersangka berhasil lebih dulu mengambilnya,” ungkapnya.

Parang itu lalu dibacokan tersangka ke korban Ilham yang akhirnya mengenai bagian kepala Ilham.

“Akibatnya Ilham mengalami luka dan bersimbah darah, hingga dilarikan ke rumah sakit,” tutupnya.

Sementara tersangka Rido (23) hanya bisa menyesali perbuatanya. Bahkan saat digiring Tim Polsek Sukarami Rido tidak henti-hentinya menangis hingga tersedak-sedak.

Seoalah menyesali perbuatanya Rido bahkan sempat terduduk sambil menangis.

“Maaf pak, aku ini orang baik, di rumah maupun di luar saya tidak pernah bertingkah. Kejadian itu saya dibisiki setan,”katanya.

Share