MUBA, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariumansyah MARS, mengatakan, penguatan sistem pencegahaan dengan koordinasi antar lini terus dilakukan pihaknya. Diantaranya meminta petugas untuk segera melaporkan berbagai gejala yang mengarah ke Covid-19.
"Bila ada warga yang mengarah pneumonia bisa melaporkan ke Satgas atau menghubungi 119. Sesuai instruksi kita siaga 24 jam agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat," ujar dia.
Pneumonia sendiri adalah kondisi dimana seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Pneumonia ini disebabkan infeksi virus, bakteri, maupun jamur.
Dikatakan Azmi, beberapa waktu lalu, terdapat enam orang warga Muba masuk kategori pemantauan karena mereka pulang dari umrah dan negara Malaysia. Namun dari hasil yang diperoleh semuanya negatif dan dinyatakan sehat.
"Sebelumnya ada 6 orang, setelah dilakukan pemantauan maupun pengawasan oleh tim Dinkes selama 14 hari lamanya, mereka tidak menunjukkan gejala sakit atau lainnya sehingga mereka tidak lagi dalam orang dalam pemantauan," jelas Azmi.
Sementara itu, Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba menambahkan, bahwa kesiapan ruang antisipasi dalam penanganan covid-19 telah ada, yang mana ruangan itu sebelumnya memang untuk warga yang kena penyakit infeksi udara.
"Kalau tidak salah ada 10 hingga 30 tempat tidur. Didalam ruangan itu ada 1 kamar diperuntuhkan untuk kamar isolasi," jelas dia.
Saat ini juga, Makson menjelaskan, pihaknya sedang menambah ruangan dengan mempersiapkan dua ruangan yang didesain dalam penanganan covid-19. "Jadi nanti dalam 2 ruangan itu ada 4 kamar yang sedang dibangun dan bentar lagi selesai. Ruangan itu dipersiapkan memang untuk covid-19," ucap dia.
Namun, bila nanti ada warga yang dirawat di ruang itu tentu, orang tersebut masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP) sesuai aturan akan diawasi selama 14 hari penuh. "Kalau nanti ODP itu keadaannya memburuk sebelum 4 hari. Maka kita akan rujuk ke RSMH, sebab RSUD Sekayu buka rumah sakit rujukan covid-19," tandas dia.
