PALEMBANG, GLOBALPLANET - Oknum tersebut menyebutkan soal kenyamanan fasilitas kamar karantina Asrama haji. Padahal gugus tugas telah menegaskan tidak ada fasilitas seperti AC dan televisi yang dihidupkan selama warga dikarantina.
"Dari 30 April tidak ada fasilitas yang diperbolehkan hidup, nah terkait apa yang viral media sosial. Setiap warga yang dikarantina HP-nya idak kita sita, karena bisa saja mereka ingin menghubungi keluarga. Jadi ia bisa menjadikan HP sebagai remote untuk menghidupkan AC dan TV," tegas Zulinto usai jumpa pers Sabtu (2/5/2020).
Ia sangat menyayangkan tindakan tersebut, karena oknum tersebut seolah-olah mengajak masyarakat untuk tidak pakai masker dan mendapatkan fasilitas karantina seperti di Hotel.
"Tentunya ini bukan tindakan yang mendidik,
kalau kita sekarang kita mesti sadar diri kalau ini bahaya bukan hal untuk enak-enak. Sebenarnya ini tidak enak, karena begitu sampai mereka akan ada di aula selama 10 jam dan itu sudah sangat berat. Tidak ada serta merta mereka langsung kita antar ke kamar masing-masing," jelasnya.
Saat ini gugus tugas telah mengantongi identitas oknum tersebut dan akan melakukan penindakan terhadapnya. "Oknumnya sudah kami ketahui, untuk penindakan nanti akan kami bahas. Karena karantina ini sifatnya edukasi jadi HP tidak kami sita," singkatnya.
Lanjut Zulinto, untuk hari ini gugus tugas covid-19 telah menjaring 34 warga yang kedapatan tidak memakai masker di sejumlah titik keramaian. Di hari pertama gugus tugas mengamankan 33 warga dan dihari kedua 41 warga.
"Perlu juga kami sampaikan waktu masuk kamar bagi warga yang dikarantina juga diperpanjang dari sebelumnya pukul 20:00 menjadi 22:00 WIB untuk diberikan edukasi mengenai pencegahan penularan Covid-19," pungkasnya.