PRABUMULIH, GLOBALPLANET - Tertundanya hal tersebut, karena pemerintah Kota Prabumulih berkordinasi dengan DPRD serta instansi terkait lainnya. Dimana lembaga legislatif ternyata belum berkenan dan tidak mau mengambil resiko untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka baik anak dari SMP hingga SMA/SMK sederajat di massa pandemic.
Karena, dikhawatirkan akan menambah cluster baru dan menambah jumlah kasus di tengah kondisi pandemi Covid-19 di Kota Nanas ini.
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM, menyampaikan bahwa,
Awalnya pemkab prabumulih mempersilakan siswa SMP hingga SMA/SMK menggelar pembelajaran tatap muka Senin ini. Tentunya, mengedepankan protokol kesehatan. Tetapi DPRD belum mengizinkan, Minggu (30/8/2020).
"SMP memang menjadi kewenangan Disdik Kabupaten/Kota untuk menentukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini dengan sarana prasarananya, sementara SMA/SMK menjadi kewenangan provinsi, tetapi Gubernur telah memberikan kewenangan kepada Kepala Daerah untuk menentukan pembelajaran tatap muka di tengah kondisi ini," terangnya.
Sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka ini, masih kata adik kandung Wakil Geburnur Sumsel, sarana prasarana untuk protokol kesehatan sudah disiapkan.
“Sekolah sudah melengkapi, baik dari tempat cuci tangan, meja dan kursinya diatur jarak, siswa sekolah dibatasi, tenaga medis juga telah kita siapkan untuk mengawasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di protokol kesehatan ini,” tutupnya dengan singkat.
