loader

Utang hingga Dendam, Motif Dua Saudara Eksekusi Muslim Depan Mushola

Foto

PALEMBANG, GLOBALPLANET - Hasil pemeriksaan sementara diketahui pembunuhan ini bermotif dendam dan utang salah satu keluarga pelaku kepada korban. Utang terkait pembelian sabu itu yang diduga membuat korban meneror keluarga pelaku.

Dua saudara yang otak pembunuhan sekaligus eksekutor yakni Deni Afriadi (36) dan Arfani (31/DPO), warga Kedukan 2, Tangga Buntung, Palembang. Sementara dua pelaku lain Retno (21) dan Mukroni (43) yang perannya menunggu di motor juga telah ditangkap.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan didampingi Kasubdit III Jatanras Kompol Suryadi, mengatakan otak pelaku merupakan kakak adik yang kemudian mengajak kedua temannya Retno (21) dan Mukroni (43). 

"Dimana Deni dan Arfani ini kakak adik dimana tugas keduanya eksekutor membunuh korban, dimana Arfani DPO tugas menebas korban dengan celurit dan satu tersangka Deni menembak dengan senjata api jeni revolver," jelasnya.

Dari pengakuan Deni yang merupakan tersangka utama dan kakak dari Arfani yang masih buron, kejadian tersebut bermula karena adanya motif dendam kepada korban.

Sambil menangis menyesali perbuatannya Deni menuturkan, korban sering mengancam keluarganya karena kakak tirinya memiliki utang Sabu senilai Rp100 juta kepada korban. Karena tak mampu membayar, keluarganya sering diancam dan diteror oleh korban.

"Keluarga aku pernah diancam dan diteror oleh korban supaya membayar hutang sebesar Rp100 juta hutang narkoba. Sudah sering sekali diteror bahkan ibu aku sempat disekap oleh korban," kata Deni.

Karena kesal dan sudah habis kesabaran, Deni bersama Arfani pun mengajak kedua pelaku lainnya untuk untuk pergi dari Kedukan 2 menuju satu ilir untuk mencari korban. 

Akhirnya korban pun ditemukan oleh Arpani di Jalan Sultan Agung depan Mushola Abadan Kelurahan I Ilir Kecamatan IT II Palembang.

Tampa pikir panjang, Deni dan Arfani menghabisi korban tanpa basa basi. Dikatakan Deni, ia melakukan penembakan tersebut secara membabi buta tanpa pikir panjang. Sedangkan Arpani bertugas membacok korban menggunakan celurit.

Korban pun seketika roboh karena mengalami luka tembak di kepala dan paha korban dan mengalami luka robek akibat bacokan sajam.

Share

Ads