PALEMBANG, GLOBALPLANET - Selain cabai merah dan cabai rawit, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Syech Suhaimi, dalam pemaparan Berita Statistik awal bulan melalui live streaming, Selasa (1/9/2020), komoditas utama penyumbang inflasi selama Agustus 2020 di Medan, antara lain emas perhiasan, minyak goreng, ikan dencis, kelapa, dan sawi hijau.
Secara umum, kata Suhaimi, andil pendorong inflasi di lima kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Sumut berasal dari kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng. Sedangkan bawang merah di lima kota IHK itu memberikan andil deflasi.
Ia lalu menguraikan, empat kota IHK di Sumut yang mengalami inflasi yaitu Pematangsiantar sebesar 0,20 persen; Medan sebesar 0,04 persen; Padangsidimpuan sebesar 0,07 persen; dan Gunung Sitoli sebesar 0,61 persen. Sementara itu, Sibolga deflasi sebesar 0,01 persen.
"Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumut pada Agustus 2020 inflasi 0,06 persen," ujarnya.
Menurutnya, inflasi Sumut lebih tinggi 0,01 persen dibanding nasional sebesar 0,05 persen. Sedangkan pada dua bulan sebelumnya, Sumut mengalami deflasi yakni pada Juni 0,07 persen dan Juli 0,25.
Bulan Agustus 2020, Medan tercatat inflasi 0,04 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,72 pada Juli 2020 menjadi 102,76 pada Agustus 2020.
Dijelaskannya, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan dari beberapa kelompok.
Suhaimi menyebutkan, kelompok tersebut yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,27 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,05 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen.
Lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,16 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,18 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,23 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,38 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 16 kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi di Meulaboh sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 107,53 dan terendah di Batam sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,24.
Dari 40 kota IHK di luar Pulau Jawa dan Sumatera, 15 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Maumere dan Manado sebesar 0,71 persen dengan IHK masing-masing sebesar 104,70 dan 105,26 serta inflasi terendah di Kotamobagu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,93.
Sementara deflasi tertinggi di Kupang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,48 dan terendah di Mataram sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 102,81.