OKI, GLOBALPLANET - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Aris Panani mengatakan, pada tahun 2021 ini pemerintah pusat menargetkan sebanyak 8.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten OKI untuk dilakukan peremajaan atau replanting.
Target ini, kata Aris, menjadi yang terluas di Sumatera Selatan, kemudian disusul oleh Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas 5.000 hektare.
“Tahun ini ditarget melakukan peremajaan perkebunan sawit sebanyak 8.000 hektar, target ini bukan hanya terluas di Sumsel, bahkan di Indonesia,” kata Aris saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, program replanting/peremajaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten OKI sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Bahkan hingga saat ini sekitar 16.972 hektare lahan perkebunan sawit yang sudah diremajakan.
“2017 Target kita seluas 1.697 hektare realisasi 100 persen, pada 2018 pemerintah memberikan target 4.800 sedangkan terealisasi 4.389, pada 2019 target kita meningkat menjadi 5.335 dan terealisasi 4.697, untuk tahun 2020 kemarin kita ditargetkan 7.000 hektare dan terealisasi 6.189 atau sekitar 85 persen,” ungkapnya.
Aris menambahkan, luas perkebunan sawit di OKI saat ini sudah mencapai 204.081,84 hektare yang terdiri dari perkebunan inti 120.946,15 hektare, perkebunan plasma seluas 61.688,69 hektare, dan perkebunan rakyat seluas 21.447,00.
Untuk merealisasikan target tersebut, kata Aris, pihaknya mengajak masyarakat khususnya para pekebun sawit yang memenuhi syarat agar mengikuti program peremajaan ini.
“Syarat ikut program ini tanaman sawit sudah lebih dari 25 tahun atau produksi sawitnya tidak mencapai 10 ton/hektare per tahun,” kata dia.
Disamping itu, kata Aris, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terkait program ini, terutama kepada KUD agar mempercepat input data yang disyaratkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPD PKS) di bawah Kementrian Keuangan.
“Kami hanya merekomendasi pengusulan tersebut ke tingkat provinsi, kemudian provinsi merekomendasikan ke Kementerian Perkebunan, dan dari Kementerian merekomendasikan ke BPD PKS.
Aris menambahkan, sebenarnya Kabupaten OKI memiliki potensi program peremajaan sawit lebih besar dari target 8.000 hektare, akan tetapi ada beberapa kendala di lapangan yaitu banyak persyaratan di tingkat pekebun sawit yang belum terpenuhi.
Sementara itu, Wakil Bupati OKI HM Djakfar Shodiq menjelaskan, ada beberapa keuntungan jika ikut program replanting kelapa sawit. Diantaranya mendapatkan modal usaha dan bibit berkualitas, sehingga ke depan hasil panennya bisa lebih maksimal.
“Kalau lahan diolah sendiri tentu biayanya mahal. Program ini sangat menguntungkan, karena kalau masyarakat mau bikin teras kebun sawit secara pribadi, mungkin susah,” jelas Shodiq.
Selain itu keuntungan lainnya, tambah Shodiq, bibit sawit yang akan ditanam pada program replanting merupakan bibit yang telah tersertifikasi.