PALEMBANG, GLOBALPLANET. - Narasumber pada seminar yang membahas ketahanan kelapa sawit ini adalah Direktur Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Dr Tungkot Sipayung, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel Alex Sugiarto, Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Eddy Abdurahman, Ketua DPP Pemuda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rina Sa'adah. Dan diikuti oleh puluhan pemuda tani dan mahasiswa perguruan tinggi di Sumsel.
Seminar dibuka oleh Asisten II Setda Provinsi Sumsel, Ekowati, ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel berharap mendapatkan rekomendasi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.
"Dalam seminar ini kita bahas tentang industri sawit dan SDGs, ada 17 tujuan yang fokusnya pada kesejahteraan. Jadi bagaimana nanti dalam seminar ini pemerintah mendapatkan rekomendasi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan stakeholder sawit dalam hal ini petaninya," katanya.
Dari data BPS Sumsel nilai tukar petani sudah semakin membaik, tetapi ada sektor yang meningkat dengan pesat namun ada juga yang kurang. Yang meningkat dengan pesat itu adalah petani tanaman pangan, holtikultura, perikanan. Yang kurang ada di perkebunan dan peternakan.
"Kesejahteraan petani bisa didapat tapi butuh proses yang panjang, apalagi saat ini banyak lahan di Sumsel sedang peremajaan. Karena perkebunan ini tanaman jangka panjang sehingga tidak bisa hasilnya diperoleh dengan cepat," ujarnya.