JAKARTA, GLOBALPLANET - Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, setelah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, menyampaikan sebuah pernyataan yaitu Malaysia dan Indonesia sepakat untuk tidak bersaing dalam harga minyak kelapa sawit, di istana negara, Jakarta, Jumat (1/4/2021).
“Kami setuju harga minyak kelapa sawit patut ditentukan oleh pihak bersama Indonesia dan Malaysia dan tidak bersaing dari segi penetapan harga,” kata Ismail dalam konferensi pers bersama Jokowi.
Ia menilai, langkah itu perlu ditempuh mengingat kedua negara ini merupakan pengekspor minyak kelapa sawit terbesar.
“Karena Malaysia, Indonesia merupakan dua negara yang menguasai keseluruhan ekspor minyak kelapa sawit,” ucap Ismail.
Kedua kepala negara membahas isu ini ketika harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terus melonjak hingga tembus ke level tertinggi sepanjang sejarah di angka US$8.000 atau sekitar Rp114 ribu.
Jika harga CPO naik, maka minyak goreng juga turut melambung.
Di Indonesia, khususnya Jakarta, harga minyak goreng kemasan premium naik hingga 100 persen. Harga minyak goreng curah juga naik 40,35 persen.
Sementara itu, di Malaysia harga minyak goreng bersubsidi mencapai RM2,5 atau Rp8.500. Malaysia mensubsidi harga lewat program cooking oil stabilization (COSS).
Selain itu, harga minyak goreng non subsidi di Malaysia dipatok 27,9 RM atau Rp95.100 untuk ukuran 5kg.