Kerjasama para pelaku usaha minyak sawit nasional dari hulu hingga hilir dibutuhkan, supaya target pemenuhan pasokan minyak goreng curah bagi masyarakat luas bisa terpenuhi. Sebab itu, keterlibatan langsung para pelaku usaha dibutuhkan demi meningkatkan pasokan minyak goreng curah domestik, sehingga tidak terjadi lagi antrian panjang pembelian minyak goreng curah.
“Popularitas minyak sawit kian tinggi di dunia, jadi makin banyak konsumen global dari negara lain yang memilih menggunakan minyak sawit sebagai minyak makanan. Imbasnya, permintaan konsumen kian bertambah, sedangkan pasokan minyak sawit global, sebagian besar berasal dari Indonesia,”paparnya.
”Dibutuhkan edukasi konsumen minyak sawit di Indonesia, supaya kejadian antrian emak-emak tidak terjadi lagi dikemudian hari” terangnya.
Edukasi Konsumen Minyak Goreng Sawit
Pentingnya, edukasi kepada konsumen di Indonesia juga harus dilakukan. Pasalnya, menurut Priyanto PS, masyarakat Indonesia harus lebih mengenal minyak sawit melalui edukasi yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebagai wadah pendidikan perguruan tinggi, Instiper masih memikul tugas besar dalam mengedukasi masyarakat Indonesia pada umumnya dan peserta didik pada khususnya.
Edukasi mengenai apa itu minyak sawit, adanya fluktuasi harga jual dan sebagainya, perlu dilakukan kepada masyarakat luas, supaya konsumen dapat mengerti, apabila harga jual minyak goreng sawit mengalami peningkatan harga jual kembali di masa mendatang. Pasalnya, minyak sawit sebagai komoditas global, dibutuhkan banyak negara sebagai minyak makanan.
Pemberdayaan institusi pendidikan seperti Instiper bersama para alumninya, dapat melakukan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan.