OKI, GLOBALPLANET - Tiga Koperasi Unit Desa (KUD) Kebun Sawit Plasma yang bermitra dengan PT. Sampoerna Agro Tbk di Kecamatan Padamaran Timur melakukan acara Seremonial Tumbang & Chipping Perdana sebagai awal dalam melakukan Replanting Kebun Kelapa Sawit seluas 2300 Ha yang sudah berumur lebih dari 25 tahun.
Seremonial Tumbang & Chipping Perdana tersebut dilakukan di areal Kebun Plasma Petani yang terletak di Desa Sumber Hidup (SP1), Dihadiri oleh Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir H. Iskandar SE, Dandim 0402 Letkol Hendra Sahputra S. Sos, M.M, M.I. Pol, Regional Head Plantation Sampoerna Agro Eldi Nuzan, para Kepala Dinas Pemkab OKI, para Kades dan Pengurus KUD.
Ketua KUD Sumber Hidup Jayusman mengatakan, sangat berterima kasih atas dukungan Bupati untuk memperoleh bantuan dana BPDPKS, dan atas bimbingan Dinas Perkebunan & Peternakan replanting Kebun kelapa sawit bisa dilaksanakan dengan diawali melakukan chipping perdana.
“Awalnya kami belajar bagaimana cara mendapatkan bantuan BPDKS dan kami melakukan studi banding ke Muba, terkait tata cara mendapatkan bantuan BPDKS, saat itu proses pendaftaran masih manual, dan pengalaman di Muba sampai 20 kali perbaikan berkas di BPDPKS, namun saat ini sudah online sehingga lebih mudah. Terima kasih atas peran dan dukungan Bapak Bupati yang telah mempercepat proses berjalannya pendaftaran replanting ke BPDPKS. Terima kasih juga kami ucapkan untuk Sampoerna Agro sebagai mitra strategis kami,” kata Jayusman.
“Selama 29 tahun kami menanam kelapa sawit, kami merasakan perubahan kehidupan yang luar biasa, dimana harkat dan martabat kami petani menjadi terangkat, kami bisa menyekolahkan anak - anak kami hingga anak-anak kami ada yg menjadi Tentara, Polisi, Dokter dan profesi lainnya” tambahnya.
Regional Head Plantation Sampoerna Agro, Eldi Nuzan mengatakan, Sampoerna Agro memiliki kebun plasma sekitar 41.000 Ha, yang terdiri dari Plasma Mandiri dan Plasma Single Managemen, dan hingga saat ini yang sudah melaksanakan replanting dan bermitra dengan Sampoerna Agro seluas 10.000 Ha, dan target selanjutnya seluas 27.000 Ha.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati Kabupaten OKI dan Dinas yang telah mendukung Program Replanting, dan kami memgucapkan terima kasih kepada 3 KUD atas kepercayaannya pada Sampoerna Agro untuk tetap menjadi mitra dalam proses replanting, kami Sampoerna Agro memiliki standar Best Management Practice (BMP) dalam pengelolaan kelapa sawit dengan didukung Sumberdaya Manusia yang berkualitas. Kami memiliki bibit unggul Sriwijaya yang memiliki produktifitas tinggi dengan pangsa pasar yang tinggi. Bibit Unggul Sriwijaya yang ditanam pada KUD Panca Sawit Makmur di Desa Balian Makmur umur 36 bulan telah memiliki produksi 16 ton/ha/tahun, padahal kondisi tanah di Kabupaten OKI rata masuk kelas 3, tetapi Bibit Unggul Sriwijaya mampu berproduksi maksimal” kata RH Plantation Eldi Nuzan.
Bahwa Sampoerna Agro selain berperan dalam membangun Kebun plasma, perusahaan juga melakukan Program CSR untuk masyarakat sekitar, seperti Program Literasi di Kabupaten Pedamaran Timur, Pembangunan SMP Plus Petir, Pembangunan Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an di Desa Sungai Ceper, Kecamatan Cengal, Pengembangan Ekonomi Alternatif Budidaya Jamur Merang di Mesuji, Perbaikan Jalan secara rutin dan lain sebagainya. Kita terus melakukan perbaikan untuk bermanfaat secara maksimal pada masyarakat sesuai dengan keterbatasan perusahaan.
Bupati OKI Iskandar, SE dalam kata sambutannya, mengatakan, Bahwa replanting yang dilakukan oleh 3 KUD di Pedamaran Timur memperoleh dana bantuan BPDPKS sebesar 72 Milyar. Hal ini merupakan usaha yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh KUD, untuk itu KUD harus memperkuat kelembagaan dan pengorganisasiaan agar pemberi pinjaman percaya dengan KUD sehingga KUD bisa menjalankan replating dengan baik.
“Ada 7 KUD, dan baru 3 KUD yg memperoleh dana BPDPKS di Pedamaran Timur. Petani diluar KUD akan sulit untuk mendapatkan bantuan, dan saya berharap petani mandiri bisa segera bergabung dengan KUD. Replanting mandiri sangat beresiko untuk keberhasilannya, misalnya sumber benih, proses penanaman, perawatan, dan pemanenan bisa tidak maksimal hasilnya” kata Bupati.