Sejatinya, produsen utama CPO dunia ini telah membebaskan pungutan ekspor CPO sejak pertengahan Juli untuk mendorong kegiatan ekspor menyusul larangan ekspor yang diberlakukan pemerintah selama tiga pekan pada Mei 2022.
Analis memprediksikan bahwa permintaan akan CPO Malaysia akan berkurang karena kebijakan tersebut.
“Minyak sawit mentah Malaysia akan menarik untuk pasar ekspor. Namun, permintaan untuk produk olahan akan turun karena harga yang lebih murah dari Indonesia,” kata Direktur Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor Paramalingam Supramaniam dikutip Reuters.