OKU TIMUR, GLOBALPLANET - "Masa pandemi hampir tidak ada pengaruhnya bagi penyalahgunaan Narkoba, karena sifatnya tidak berkumpul di tempat banyak, kecuali ekstasi. Berhubung sekarang orgen tunggal dilarang, pengguna (ekstasi) lari ke karaoke. Tapi jika sabu maupun ganja bisa dimana saja,"terangnya pada Sabtu (26/12/2020).
Masyarakat yang cenderung menyalahgunakan narkoba cukup tinggi. Terlebih pengguna Narkoba kebanyakan dari kelompok usia produktif, dan kondisi ini cukup memprihatinkan. Hal ini berdasarkan riset dari BNN RI, pengguna Narkoba mencapai 3 persen dari jumlah penduduk.
"Itu angka global seluruh Indonesia, sebagai pengguna Narkoba, baik itu pengedar, bandar, dan pemakai,"jelasnya.
OKU Timur berada diokasi yang cukup strategis sebagai jalur distribusi Narkoba lintas provinsi. Dimana OKU Timur mempunyai dua jalur utama,i Jalur Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera yang menghubungkan Provinsi Aceh-Provinsi Lampung.
"OKU Timur masuk jalur lintas tengah (Sumatera), jadi cukup rawan dalam distribusi narkoba,"imbuhnya.
