PALEMBANG, GLOBALPLANET - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) mendatangi Kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II (LLDIKTI II), hari Kamis (30/5/2024) pagi.
Sambil membawa sebuah replika jenazah dengan keranda mayat kedatangan massa ini untuk meminta LLDIKTI II agar menindaklanjuti laporan serta mengusut dugaan praktik pemberian ijazah tanpa hak kepada AA selaku menantu dari Rektor Universitas Kader Bangsa (UKB) Dr Irzanita pada tahun 2021 kemarin.
Ditemui di lapangan, Koordinator Aksi, Jekli mengatakan bahwa membawa simbol pocong dan keranda mayat bahwa matinya pengawasan LLDIKTI II terhadap sekolah atau dunia pendidikan yang ada di Sumsel.
"Karena, laporan sudah satu tahun berjalan sampai hari ini tidak ada tindakan. Untuk itu kami membawa simbol matinya pengawasan terhadap perguruan tinggi di Sumsel," jelasnya.
Masih kata Jekli menuturkan disini pihaknya selaku wadah kontrol dari masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh UKB.
"Salah satu adanya pelanggaran pemberian ijazah kepada salah satu menantu yang diduga tidak mengikuti proses perkuliahan," ujarnya.
Sambungnya, karena banyak pelanggaran yang terjadi di kampus ini. Namun hingga kini tidak ada tindakan.
"Jadi kami ingatkan kembali dan menagih janji kepada LLDIKTI Wilayah II Sumsel untuk melaksanakan pemeriksaan kepada kampus karena sudah banyak melakukan pelanggaran yang merugikan dunia pendidikan Sumsel," katanya.
Dijelaskannya, jika pelanggaran itu yakni pelanggaran memberikan ijazah kepada salah satu menantunya namun tidak mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya. Ada laporan juga menyalahgunakan wewenang jabatan.
"Hal tersebut sudah kami laporkan ke LLDIKTI II masih tidak ada tindakan. Untuk itu kami meminta 2 minggu untuk menuntaskan kasus ini karena menyangkut kepentingan masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kelembagaan LLDIKTI wilayah II Win Honain mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti serta melaporkan kepada pimpinan terkait tuntutan dari para pendemo.
"Akan kita tindak lanjuti sesuai apa yang diminta oleh pengunjuk rasa. Akan segera kita laporkan kepada pimpinan. Kita belum bisa komentar, karena masih dalam proses pendalaman," katanya.