PALEMBANG, GLOBALPLANET.news - Pelaku yakni M Apriansyah alias Ian (24) ditangkap dikediamannya tanpa perlawanan di Kelurahan Karang anyar Kecamatan Gandus, Rabu (4/11/2020).
Dari pengakuan pelaku, pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas dilatari dendam dan saling ejek antara pelaku dan sejumlah temannya dengan korban.
Dimana tiga hari sebelum terjadi pengeroyokan, sudah ada dendam terlebih dahulu. Dendam itu terjadi antara korban dengan pelaku April (DPO) dan Jerry (DPO).
"April dan Jerry itu kakak beradik, mereka yang menusuk korban. Awalnya mereka bertemu dan mengejek korban dengan kata-kata "Ada boy band lewat". Korban terpancing emosi dan sempat berkelahi namun tidak jadi," cerita pelaku.
Selanjutnya, sambung pelaku, pada Selasa (3/11/2020) terdapat hajatan yang menampilkan tari India. Disana, korban dan sejumlah pelaku bertemu, namun saat itu dirinya belum tiba dilokasi.
"April berteriak mencari saya, saya sedang dirumah teman menonton TV, saya tidak tahu kalau ada keributan. Saat saya datang kelokasi, korban sudah berkelahi dengan Jerry dibawah panggung. Lalu saya tarik untuk memisahkan, ternyata teman korban berpikir saya mau ikut memukul," jelas dia.
Saat berkalahi itulah datang teman-teman pelaku yakni Andreas, Ucok, dan Aji. Serta datang pulang teman korban yakni Dwi, Subhan, Adin, Iyan, Frans, dan Eta, sehingga menimbulkan keributan besar hingga ke atas panggung.
Disela-sela keributan itu, sambung pelaku ian, pelaku lainnya yakni April membawa sebilah pisau dan langsung menusukkannya ke arah korban sebanyak satu kali. Setelah itu, semua pelaju langsung melarikan diri.
"Setelah ditusuk sayakembali kerumah, tidak tahu dengan yang lainnya. Saya hanya memukul satu kali di bahu bagian kanan. Kalau yang menusuk itu April," tandas dia.
Sekedar mengingatkan M Indra Pratama (19) diduga ditusuk pada bagian dada kanan seseorang saat menikmati tari India. Peristiwa berdarah ini terjadi Selasa malam (3/11/20) tidak jauh dari tempat tinggalnya di Gang Sehaluan, Jalan Psi Kenayang. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.