loader

Arisan Bodong di Muba, Begini Awal Mula Sang Bandar Beroperasi

Foto

MUBA, GLOBALPLANET - "Dari hasil pemeriksaa, arisan boding ini pernah diikuti oleh tersangka Indri secara online di salah satu link atau website. Di sana dia (tersangka) ikut bermain arisan get duel dan kenal dengan orang berinisial Ad. Tersangka sempat mentransferkan uang Rp110 juta kepada Ad," ujar Kapolres Muba AKBP Erlin Tangjaya, saat menggelar pers rilis, Jumat (23/4/2021).

Setelah mengetahui bagaimana sistem atau kerja arisan tersebut, sambung Erlin, tersangka mencoba mengendalikan sendiri dengan cara membuka arisan di wilayah tempatnya tinggal yakni Desa Mangun Jaya Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin.

"Dia memulai arisan sejak September 2020 hingga berakhir 13 Maret 2021. Jumlah pemain aktif 180 orang dengan besaran uang yang diikutkan beragam," kata Erlin.

Lebib lanjut Erlin mengatakan, uang para peserta yang mengikuti arisan beragam yakni mulai dari Rp3 juta - Rp10 juta. Untuk pasangan maksimum yakni Rp10 juta dapat mengambil dua slot arisan. "Keuntungannya ini dalam waktu 30 hari dapat 100 persen dari jumlah uang yang dipasang," jelas dia.

Dikatakan Erlin, pihaknya juga mendapati ada peserta yang diuntungkan dan dirugikan dalam arisan ini. Yakni, 52 orang peserta mendapakan keuntungan yang menurut pihaknya sangat tidak wajar, keuntungan lebih dari Rp100 persen

"Ada 74 orang peserta yang sama sekali rugi, masukkan uang arisan namun tidak menerima apa-apa. Ini yang akan dilakukan penyidik untuk memeriksa para saksi. Pasal yang dikenakan yakni 
Pasal 378 KUHP ancaman hukuman maksimal 4 tahun," jelas dia.

Sementara, tersangka Indri Apria Sari, membenarkan dirinya pertama kali mengikuti arisan secara online di salah satu situs di internet. "Awalnya uang arisan sudah sebagian di transfer ke Palembang. Untuk menutupi ini saya tidak ada uang, kalau mau berhenti banyak yang dirugikan, jadi saya teruskan saja," jelas dia.

Dikatakan Indri, hingga saat ini dirinya belum memiliki solusi bagaimana cara memulangkan uang para peserta. "Saya tidak sama sekali menggunakan uang peserta. Saya hanya dapat biaya administrasi dari anggota, besarannya tergantung dari slot yang diikuti," beber dia.

Disinggung alasan dirinya menghilang setelah sejumlah peserta protes uang arisan tidak dibayarkan, Indri menuturkan dirinya tidak kabur, hanya saja berusaha mengamankan diri. "Saya tidak kabur, namun hanya mengamankan diri. Sebab banyak orang yang datang ke rumah mencari saya," tandas dia.

Share