PALEMBANG, GLOBALPLANET - "Jadi ini (Andalas Forum) merupakan event yang diinisiasi GAPKI cabang di Sumatra dengan peserta dan undangannya nasional," ujar Ketua GAPKI Cabang Sumsel, Alex Sugiarto, di Palembang, Selasa (4/1/2020).
Selanjutnya apa tujuan dan harapan dari kegiatan ini, sambung Alex, menjelaskan atau mengungkapkan bahwa apa yang dituduhkan selama ini, seperti misalnya mempekerjakan pekerja anak dan merusak lingkungan dan sebagainya itu tidak benar.
"Sama seperti kita dulu, kalau pulang sekolah daripada tidak ada kerjaan ya main ikut orang tua, jadilah main di kebun. Na di saat bersamaan ada yang foto dan kampanyekan sawit kita pekerjakan anak," kata Alex.
Andalas Forum II akan dilaksanakan tanggal 13 - 14 Februari 2020 dengan lingkup kegiatan berupa seminar dan pameran. Penyelenggaraan kali ini mengangkat tema “Sustainability: Implementation & Promotion” dengan beberapa topik seminar yang mencakup materi “People, Planet & Profits” yang akan membahas mengenai industri sawit seperti pembiayaan, sumber daya alam, kelembagaan dan isu-isu lingkungan, kebakaran lahan & hutan, gambut, deforestasi, pemberdayaan petani, dan ketenagakerjaan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah GAPKI Cabang Sumsel Hary Hartanto menegaskan, bahwa tuduhan atau kampanye negatif terutama dari Uni Eropa dinilai karena persaingan dagang. Sawit dianggap ancaman karena dengan sawit negara penghasil dapat menyaingi negara kaya yang memiliki banyak keunggulan di Eropa.
"Kita berusaha (Andalas Forum) menampilkan tidak seperti apa yang kalian tuduhkan kepada (sawit) kami. Ketika Presiden Jokowi instruksi hentikan ekspor nikel kelabakan mereka. Dan sekarang dengan mandatori biodiesel yang sudah tahap B30 dan kedepan terus meningkat, akan banyak menyerap CPO dan terbukti menghemat devisa," ujarnya.
Diketahui, kebijakan biodiesel (B30) disebutkan akan menyerap minyak sawit hingga 9,4 juta ton sepanjang 2020. Bahkan pemerintah berkomitmen mendorong biodiesel tidak hanya B30, namun terus meningkat B40, B50 hingga B100.
"Konsumsi untuk B30 sudah 9,4 juta ton, belum lagi untuk industri lain, sudah banyak terserap di tanah air minyak sawit," kata Ketua GAPKI Sumsel periode 2016 - 2019 ini.