MEDAN, GLOBALPLANET - Menyikapi hal itu, Kepala BEI Perwakilan Sumut, Pintor Nasution, yang mewakili Tim BEI memberikan sejumlah saran kepada para investor yang selama ini berbisnis saham.
"Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, dan memiliki tujuan yang jelas ke depan, seharusnya tidak perlu panik (saat melihat kondisi pasar modal di masa Pandemik Covid-19 -red), apalagi sampai melakukan aksi merealisasikan kerugian atau cut loss. Kami sarankan tetap tenang dan bertahan," ujar Pintor Nasution kepada media, Senin (18/5/2020).
Pintor memberikan "resep" pasar modal. Kata dia, di tengah risiko penurunan harga-harga saham, tetap terbuka peluang keuntungan. "Investor bisa melakukan pembelian saham-saham yang harganya sedang murah, tetapi memiliki kinerja fundamental yang baik," saran Pintor.
Sebab, jika investor yakin, setelah pandemi Covid-19 berakhir, ekonomi pulih kembali baik di tataran global maupun di dalam negeri, maka kurva Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diharapkan kembali naik.
"Artinya, harga-harga saham pun ikut terkerek kembali," kata Pintor. Ia menyebutkan hal ini sejalan dengan prinsip high risk high return atau tinggi tingkat resiko tinggi pula tingkat keuntungan yang berlaku di pasar saham.
"Strategi pembelian saham ketika harga sedang turun, dikenal dengan istilah average down," ujar Pintor.
Pendekatan average down biasa digunakan ketika harga satu saham yang dianggap potensial dalam jangka panjang mengalami penurunan.
Sementara para investor yakin pada posisi tertentu saham akan mencapai posisi bottom dan akan kembali naik. Ketika investor meyakini bahwa saham tersebut akan turun untuk kembali menanjak, investor bisa menerapkan strategi ini.
"Pembelian bisa dilakukan secara bertahap mengikuti tren penurunan. Misalnya, perusahaan dengan harga saham Rp5.000 per lembar saham, berdasarkan analis diperkirakan akan turun hingga posisi terendah Rp3.000 per lembar saham," ujarnya.
Setiap terjadi penurunan, Pintor menegaskan, investor bisa melakukan pembelian secara bertahap. "Darimana analisis ini diperoleh? Investor bisa meminta kepada Perusahaan Efek tempat investor menjadi nasabah," kata Pintor.
Ia mengatakan setiap Perusahaan Efek pasti memiliki tim riset yang biasanya terdiri analis-analis saham yang secara regular menerbitkan analisa kinerja fundamental dan teknikal saham-saham yang tercatat di BEI.
"Sekali lagi, meski pasar sedang melewati periode fluktuatif dengan tren koreksi, tidak berarti tidak ada peluang untuk meraih keuntungan dari berinvestasi saham," kata Pintor.
Lalu, jika saat ini investor merasa terpukul karena nilai investasinya menurun tajam, ini juga dialami banyak investor lainnya di seluruh dunia. "Pertimbangkan dengan matang apabila akan menjual saham dengan harga rugi," tegas Pintor Nasution.