loader

Harus Ada Solusi Mencegah Resesi Ekonomi di Masa Pandemi

Foto

MEDAN, GLOBALPLANET - Hal itu diungkapkan sejumlah narasumber dalam webinar terkait Ketenagakerjaan yang mengambil judul “Membangkitkan Perekonomian Sumut sebagai Upaya Menghindari Resesi (Sudut Pandang Ketenagakerjaan), Selasa (20/10/2020).

Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono mengatakan masa pandemi Covid-19 dapat mengancam terjadinya resesi ekonomi.

Ketika terjadi resesi ada beberapa penurunan, termasuk lapangan kerja dan investasi. “Untuk menghindari resesi perlu mempertahankan ketahanan pangan dan pertumbuhan yang berkualitas,” kata Ateng.

Jika melihat di Sumatera Utara, jelas Ateng,  beberapa sinyal terlihat masih lebih baik. Pertumbuhan ekonominya di atas nasional dan Sumatera. Tingkat pengangguran sampai Februari 2020 sebesar 4,73 persen, masih di bawah nasional.

Sebelumnya pada Agustus 2017 sampai 2019, pengangguran selalu di atas nasional. “Ini daya tahan Sumut menghadapi krisis,” jelasnya.

Dari pertumbuhan ekonomi, triwulan II Sumut terkontraksi jadi -2,37 persen, sedangkan nasional -5,32 persen. Pada triwulan I, pertumbuhan ekonomi Sumut melandai dan relatif lebih bagus.

Hal ini ditopang dari sumber pertumbuhan antara lain pertania dan pemerintah. Sinyal lainnya, hasil survei terhadap dampak Covid-19 terhadap 1.240 pelaku usaha di Sumut, terlihat akomodasi, makanan/minum, transportasi dan jasa lainnya paling rendah.

Sebesar 73 persen pelaku usaha beroperasi masih normal. Dampak Covid sampai Juli masih bagus, bahkan tak banyak perusahaan yang merumahkan karyawan, tapi lebih kepada pengurangan jam kerja. “PHK langkah terakhir,” ungkap Ateng.

Sejumlah perusahaan di Sumut juga tidak melakukan PHK atau PHK jalan terakhir. Hal ini dipertegas oleh Direktur Eksekutif SDM PT Inalum (Persero) Ismadi YS Jenal yang menyebut pihaknya tidak ada memPHK karyawan, tapi yang dilakukan menjadwal ulang rekrutmen pegawai. 

Share

Ads